Berdasarkan data / update tgl 20 Nov 2018, dari Pusdalops PB ( pusat pengendalian operasi penanggulangnan bencana) BPBD Jabar, dari 489 KK atau sebanyak 1610 jiwa berasal dari Kecamatan Cipatujah, Karang Nunggal dan Culamega. Dengan rincian, di Pos Pengungsian terdiri dari 367 KK / 1183 Jiwa dan tinggal rumah Kerabat Terdekat terdiri dari 122 KK / 427 Jiwa.
Pusdalops PB BPBD Jabar juga mencatat, ada sebanyak 606 unit rumah terendam, 6 orang meninggal dan 1.540 KK yang terdampak dari ketiga kecamatan tersebut.
Menurut Kalak BPBD Jabar Dicky Sachromi melalui Manajer Pusdalops PB BPBD Jabar Budi Away Budiman, mengatakan sejak terjadinya bencana alam Tasikmalaya, pada 6 November lalu, BPBD Jabar terus berkoordinasi dan melakukan pendampingan dengan BPBD Kabupaten Tasikmalaya untuk penanganan kelokasi kejadian. Juga telah mengirimkan bantuan logistik berupa makanan instant, air mineral dan tenda pengungsian sementara, dapur umum.
BPBD Jabar bersama BPBD Tasikmalaya, aparat terkait setempat, dan relawan, selain melakuka pencarian dan mengevakuasi korban, memberikan himbauan kepada masyarakat agar berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana yang akan timbul kembali.
Kini masa tanggap darurat selama 14 sejak 6 s.d 20 Nov 2018 yang dikeluarkan oleh Pemerintah
Untuk mendukung percepatan rekontruksi pasca bencana alam, Satker BPJN dibantu oleh Dinas BMPR Jabar dan aparat TNI khususnya dari Kodim Tasikmalaya bersama-sama membersihkan longsoran tanah dan batu yang menutupi jalan serta membangun jembatan Bailey / darurat penghubung desa Ciandum – Cipatujah.
Bahkan untuk membuka akses jalan di Kampung Curugtelu, dusun Cicadas, Dinas BMPR bersama TNI untuk menyingkirkan longsoran tanah dan bebatuan terpaksa menurunkan alat berat. Kini warga dan dusun Cicadas sebagian sudah kembali kerumah masing-masing dan sudah dapat beraktifitas kembali. tandas Budi yang juga Kasie Kedaruratan BPBD Jabar.(Pusdalops/Red).