Notification

×

Iklan

Iklan

DPU Kota Bandung Pantau Banjir Cileuncang

Senin, 12 November 2018 | 17:01 WIB Last Updated 2018-11-12T10:01:05Z
BANDUNG,LENTERAJABAR.COM-Memasuki musim peghujan saat ini di sejumlah titik yang kerap mengalami banjir cileuncang menyikapi hal tersebut Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung melakukan pemantauan di sejumlah titik yang kerap mengalami banjir cileuncang di Kota Bandung.

Kepala DPU Kota Bandung, Arief Prasetya mengatakan,"Selain dua kawasan yang kerap terendam banjir yakni Pagarsih dan Gedebage.Dengan tingginya curah hujan yang kerap melanda Kota Bandung sehingga menyebabkan sejumlah titik kembali mengalami banjir Cileuncang.

Antara lain wilayah Kopo, Ujung Berung, Panyileukan, Perbatasan Cibaduyut, Pasar Leuwi Panjang dan titik lainnya,katanya kepada wartawan dikantornya, Jln. Sukabumi, Kota Bandung, Senin (12/11/2018).

Lebih lanjut dikatakan Arief , terjadinya banjir di sejumlah titik tersebut, karena kemampuan saluran air yang sudah tidak memadai. Terutama ketika terjadi hujan deras, yang membuat air meluap dan naik ke jalan.

Menurutnya kebanyakan terjadinya banjir cileuncang di ruas jalan, karena saluran air tidak dapat menampung debit air yang datang. Contohnya di Kopo, Kiara Condong dan lain sebagainya,tuturnya seraya menambahkan dalam upaya meminimalisir hal tersebut, pihaknya melakukan pengerukan sedimen di saluran-saluran air. Termasuk memperlebar saluran air agar dapat lebih benyak menampung air yang datang.

Ditambahkannya sedimentasi dan normalisasi sungai maupun saluran air terus dilakukan. Juga akan diupayakan perlebaran kedepannya,seraya mengatakan diakuinya saat ini, terdapat sekitar 20 titik yang kerap terjadi banjir cileuncang, yang bertambah dengan Kawasan Supratman.

Pihaknya akan melakukan evaluasi untuk memperbesar solokan atau saluran air, terutama disejumlah titik yang kerap mengalami banjir cileuncang. Dengan demikian, air akan lebih lancar dan tidak naik ke permukaan."Lebar solokan harus diperbesar dan sambangunan beban antar saluran air juga diupayakan, karena memang masih belum maksimal,"pungkas Arief.(Red)
×
Berita Terbaru Update