Lebih lanjut dikatakannya ,Ngabaso merupakan gerakan berjalan kaki secara berkelompok dalam perjalanan menuju atau dari sekolah. Sasaran utama dari program ini siswa tingkat sekolah dasar.
Menurut Kang Emil sapaan akrab Ridwan Kamil ,ada tiga dimensi dari Ngabaso ini, yaitu menumbuhkan partisipasi anak-anak untuk turut ambil peran memecahkan persoalan rute ke dan dari sekolah, secara bersama-sama dengan orangtua,tuturnya.
Emil menambahkan, dimensi yang kedua mendorong agar pemerintah mulai memberikan perhatian terhadap pembangunan rute aman, serta menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk turut melaksanakan perlindungan anak. Khususnya pada kelompok anak-anak yang berjalan kaki menuju dan dari sekolah.
"Nantinya kita buatkan aturan kalau orangtua mau mengantar anaknya ke sekolah jangan langsung ke gerbang masuk. Paling tidak dibatasi jaraknya 50-100 meter dari gerbang sekolah," jelas pria berkacamata ini.
Emil menambahkan, dimensi yang kedua mendorong agar pemerintah mulai memberikan perhatian terhadap pembangunan rute aman, serta menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk turut melaksanakan perlindungan anak. Khususnya pada kelompok anak-anak yang berjalan kaki menuju dan dari sekolah.
"Nantinya kita buatkan aturan kalau orangtua mau mengantar anaknya ke sekolah jangan langsung ke gerbang masuk. Paling tidak dibatasi jaraknya 50-100 meter dari gerbang sekolah," jelas pria berkacamata ini.
Menurutnya, dengan memberi ruang bagi anak untuk berjalan kaki ke sekolah walaupun. Hanya 50-100 meter bisa membuat anak bergerak. Akibat kurang bergerak memicu terjadinya obesitas pada anak.
"Obesitas pada anak disebabkan ketidakseimbangan pola makan maupun kurang aktivitas fisik. Obesitas pada anak ini lebih banyak diderita kelompok usia sekolah,"pungkas Emil.(Red)
