Notification

×

Iklan

Iklan

Disdik Jabar Genjot Peningkatan Indek Pembagunan Manusia

Jumat, 18 Januari 2019 | 15:38 WIB Last Updated 2019-03-25T10:16:54Z
BANDUNG,LENTERAJABAR.COM,- Pemerintah Provinsi (pemprov) Jawa Barat konsen terhadap peningkatan Sumber Daya Manusia (sdm) salah satunya pendidikan melalui Dinas Pendidikan berbagai program di buat untuk meningkatkan   Indek Pembagunan Manusia (IPM) yang meliputi aspek ekonomi, kesehatan dan pendidikan.

Berdasarkan data IPM Nasional pada angka 70,81 sementara Provinsi Jawa Barat masih berada di 70,69 persen.Untuk mengejar ketertinggal tersebut Disdik Jabar  mengatasinya dengan perbaikan indikator-indikator  bidang pendidikan dan pengajaran khususnya terkat dengab  Angka Partisipasi Kasar (APK) tingkat SMA menginggat tanggungjawabnya adadi Provinsi. 

Demikian hal terebut diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Jawa Barat DR. Ir. Hj. Dewi Sartika.MSi (Ike) kepada  wartawan  Jabar Media Grup di ruang kerjanya, Jl Rajiman No.6, Bandung, Jumat (18/1).

"Terkait dengan capaian-capaian di Disdik, sebetulnya kita lebih kepada bagaimana meningkatkan sumberdaya manusia yang ada di Disdik Jawa Barat,Dengan meningkatnya SDM Disdik, diharapkan program meningkatkan IPM sebagaimana yang dicita-citakan Gubernur Ridwan Jawa Barat bisa terwujud.” Ujarnya.

Lebih lanjut dikatanya untuk mengatasi faktor pendidikan terkait IPM, indikator-indikator capaian dari Disdik Jawa Barat juga harus ditingkatkan, khususnya terkait dengan Angka Partisipasi Kasar (APK) tingkat SMA. Mengingat APK tingkat SMA, tanggungjawabnya ada di tingkat Provinsi

APK Jabar masih dibawah APK Nasional, karena terkendala berbagai persoalan seperti jumlah guru yang memang belum sesuai dengan anak didik, jumlah sekolah dan jumlah murid yang belum sesuai.

"APK kita juga masih di bawah rata-rata nasional. Oleh karena itu di tahun 2019, ini akan kita kejar. Mudah-mudahan di ujung Pemerintahan Pak Gubernur, kita dapat melampaui dari APK Nasional untuk SMA," harapnya.

Kendala lainnya, mutu atau sarana dan prasarana pendidikan di Jawa Barat juga masih kurang. Yang tidak kalah pentingnya, saat ini sudah masuk era Revolusi Industri 4.0.
Dari semua kendala tersebut, Ike optimis APK Jawa Barat bisa ditingkatkan. Karena  yakin semua teman dari masing-masing bidang seperti Balai, Kantor Cabang Daerah (KCD) siap membantu.tuturnya

Ditambahakan Ike adapun terkait dengan Era Revolusi Industri untuk mengatasi pada jenjang SMK, , menurut Ike mata pelajaran harus disesuaikan dengan obstekernya.

Kalau dulu itu, Dinas Pendidikan  yang menentukan mata-mata pelajaran, kalau sekarang dibalik, jadi kita bekerjasama dengan industri-industri, Maksudnya, industri mengingatkan mata pelajaran apa yang tengah dibutuhkan dalam dunia kerja, lalu kita menjabarkannya lewat kurikulum.

"Jadi kita bekerjasama dengan industri-industri, industri menginginkan apa mata pelajarannya, kemudian balik ke kita dan kita sesuaikan," pungkasnya Ike mantan Kadis Peternakan dan Ketahanan Pangan ini.(Red)
×
Berita Terbaru Update