Notification

×

Iklan

Iklan

Ketua TP PKK Atalia Minta Media Massa Menyaring Berita Prostitusi Online

Kamis, 10 Januari 2019 | 16:45 WIB Last Updated 2019-01-11T03:46:19Z
BANDUNG,LENTERAJABAR.COM,-Jawa Barat saat ini memiliki jumlah penduduk terbesar di Indonesia,dengan jumlah populasi itu satu sisi berdampak positif dan sisi lainnya memiliki ekses negatif,menginggat rentan dampak sosial seperti pekerja di bawah umur,perdagangan manusia baik itu di jadikan anak jalanan maupun pekerja seks dll. 

Menyikapi hal tersebut terkait maraknya publikasi prostitusi online yang melibatkan sejumlah artis ibu kota.Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat (Jabar), Atalia Praratya Kamil mengimbau kepada media massa untuk lebih bijak menyaring pemberitaan seputar prostitusi online  tersebut.

"Jadi titipan juga kepada teman-teman wartawan untuk bisa melakukan 'filter' apa yang disampaikan kepada masyarakat, karena tidak saja mereka yang sudah cukup umur, tetapi yang di bawah umur," katanya kepada media seusai menjadi pemateri pada acara Jabar Punya Informasi (Japri) , di depan halaman museum gedungsate jalan Diponegoro no 22 kota Bandung, Kamis (10/1/2019).

Istri gubernur Jabar Ridwan Kamil ini mengatakan,"Saya termasuk yang sangat miris terkait peristiwa prostitusi online yang terlibat publik figur  saat ini. Karena saya melihat mereka itu seharusnya menjadi contoh maupun teladan yang baik," katanya.

Menurut Atalia, sehingga ketika kasus ini muncul diangkat menjadi sebuah berita bombastis oleh media massa justru dikhawatir akan berdampak kepada idola artis tersebut yang menyaksikan berita itu."Sehingga harapan saya ke depannya adalah ini bisa menjadikan pembelajaran bagi kita semua," ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, munculnya kasus prostitusi online melibatkan artis menguakan mata semua orang bahwa ini terjadi sebuah fenomena yang harus disikapi bersama-sama. "Sehingga mudah-mudahan apa yang sudah terjadi ini membuat orang yang ingin melakukan pun menahan diri. Menurut saya justru eksposenya juga harus jangan membuat mereka merasa menjadi selebriti tambahan, ini harusnya membuat mereka menjadi kapok," tandas Atalia.

Ketika ditanyakan apakah prostitusi tidak selamanya tidak berkaitan dengan faktor ekonomi, dia sepakat dengan pernyataan tersebut,tuturnyamenegaskan  betul sekali, dengan gaya hidup dan ini yang membuat menambah miris, kata Atalia.

Kepala DP3AKB Jabar, Poppy Sophia Bakur mengatakan,angka kasus perdagangan manusia di Jawa Barat sendiri saat ini tercatat mengalami penurunan berdasarkan data yang dihimpun P2TP2A Jabar . Tercatat hampir 50% kasus berkurang di 2018 dibanding tahun sebelumnya.

"Di 2017 kami dapat laporan ada 57 kasus, sementara di 2018 yang terlayani ada 23 kasus. Hampir setengahnya terjadi penurunan," pungkas Poppy.(Ari/Red)
.
×
Berita Terbaru Update