BANDUNG,LENTERAJABAR.COM,- Program menarik di gulirkan Ridwan Kamil orang nomor satu di pemerintahan provinsi Jawa Barat.Dengan memberikan kesempatan kepada generasi muda milineal untuk menjadi ajudannya.
Program ini tidak hanya khususkan untuk warga Jabar saja, melainkan Indonesia. Pendaftar program ajudan gubernur ini mencapai 539 orang.
"Yang mendaftar 539 dalam dua pekan pendaftaran. Karena targetnya dalam satu tahun selesai maka diambil 30 orang terbaik. 7 di antaranya dari luar Jabar dan dua orang tuna rungu," kata PJ program ajudan gubernur Ghani Hakim Ramdhani di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Minggu (24/2/2019).
Sebanyak 30 orang terpilih menjadi ajudan baru Gubernur Jabar Ridwan Kamil. Setiap orang secara bergantian akan mendampingi seluruh kegiatan gubernur selama sepekan. pemuda dan pemudi merupakan hasil seleksi program ajudan gubernur yang digagas Ridwan Kamil melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Jabar.
Menurutnya tujuan dari program ini untuk memberikan wawasan kepada generasi milenenial mengenai pembangunan pemerintahan. Namun dalam hal ini bertugas sebagai ajudan Gubernur Jabar.
Gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini mengucapkan selamat kepada para peserta Jabar Future Leader yang akan menjadi Ajudan Gubernur dan menyebut mereka sebagai orang-orang pilihan.
"Semoga bootcamp ini memberikan ilmu, semangat dan inspirasi," katanya.
Dia berharap melalui program ini para peserta pada pelaksanaannya bisa melihat langsung, mengamati bagaimana pembangunan di-manage, sebuah keputusan diambil, dan tentunya memberikan inspirasi.
"Selama empat hari jadi ajudan gubernur kalo ingin berhasil dan butuh ilmu, jangan jadi pemalu, harus dapat knowledge tentang why dan how atas sebuah situasi. Jangan cuma keringat saja," katanya.
Pada kesempatan itu, Emil juga membekali para peserta dengan wawasan kepemimpinan.
"Tidak mudah menjadi pemimpin, pemimpin itu dijadikan cermin. Semua dari mulai lisan, gesture, intelektual, cinta keluarganya harus teladan dan diperhatikan oleh masyarakat maupun netizen," katanya.
Menurutnya, kepemimpinan harus relevan dengan zaman seperti sekarang kepemimpinan di era digital itu memiliki karakteristik yang unik.
Pertama, harus transparan, yang berarti semua kegiatan baiknya di laporkan kepada masyarakat. Salah satunya melalui media sosial.
Mengenai media sosial ini, menurut Emil, justru harus bisa dimanfaatkan untuk menangkal fitnah, dan menjadi saluran untuk menjernihkan situasi.
"Media sosial juga saya manfaatkan menjadi sarana edukasi kepada masyarakat," katanya.
Media sosial juga membumikan pemimpin dan melalui media sosial masyarakat bisa lebih mengenal pemimpinnya visinya, hobinya, kesukaan, hingga ketidaksukaannya.
Akan tetapi, sebagai pemimpin Emil mengatakan tidak bisa mengabaikan sisi gelap dari internet dan dunia digital.
"Karena tidak ada filter. Makanya saya buat Jabar Saber Hoaks, system pertahananan agar masyarakat Jabar nggak perlu memikirkan dan membahas hal-hal bohong serta kesia-siaan. Fokus saja kepada karya," katanya.
Gubernur Emil menambahkan, ada dua instrumen yang dapat dipakai untuk menilai pemimpin.
"Pertama, apakah dengan hadirnya pemimpin batin rakyat itu tenang, nyaman, ada rasa aman, bangga, ada harapan. Kedua, apakah dia membawa perubahan atau tidak," katanya.
"Kita pengen kasih latihan kepemudaan tapi dengan cara beda tidak di kelas yaitu mendampingi gubernur mendapat bimbingan langsung dari gubernur," tutur dia.
Menurutnya setiap orang yang terpilih akan ditugaskan menjadi ajudan Gubernur Jabar selama sepekan. Selama bertugas, mereka akan mengikuti segala kegiatan gubernur memimpin pemerintahan.
"Tugasnya mereka belajar melihat langsung mengambil keputusan, memimpin rapat, pemerintahan. Nanti akan diberikan tugas secara langsung seperti ajudan," pungkas Ghani.
Sebelum ditugaskan, 30 ajudan milenial ini sudah mengikuti pelatihan selama tiga hari. Setelah itu, nanti mereka akan secara bergantian mendampingi Ridwan Kamil dalam kurun 30 minggu.(Red)