Ketua Panitia Pelaksana 2nd Bandung Hockey Festival 2019, Rully Okta Saputra mengatakan, turnamen kali ini diikuti 51 tim yang terbagi dalam lima kategori. Tim-tim ini terdiri dari 43 tim putra dan 8 tim putri. Mereka terbagi menjadi kategori U-13, U-16, U-19, open, dan veteran. “Antusiasme peserta tinggi,” kata Rully.
Dalam penyelenggaraan sebelumnya, Bandung Hockey Festival 2018 hanya diikuti oleh 42 tim. Seperti penyelenggaraan yang pertama, ungkap Rully, kegiatan ini diikuti tim asal Indramayu, Cianjur, Gresik, Ciamis, Yogyakarta, hingga Brunei Darussalam dan Malaysia.
Antusiasme peserta tercatat pada kategori open yang tidak mensyaratkan usia tertentu bagi pemainnya. Ada 10 tim yang bersaing, seperti Royal Brunei, Dewata Hockey Bali, dan ISCI asal Jakarta. Mereka yang usianya lebih senior turun pada kategori veteran yang diikuti oleh 10 tim, seperti Sobat, Jawara Banten, Ijo Tok Surabaya, Mandala Bandung, Alumni Institut Teknologi Bandung, Alumni Universitas Padjadjaran, dan Ikatan Hoki Taruna Bhakti.
Yayasan Hockey Indonesia sengaja menggelar kompetisi ini untuk memasyarakatkan dan memeriahkan kegiatan hoki di Jawa Barat dan Indonesia pada umumnya. “Meski sifatnya fun games tapi semangat tanding para peserta tinggi,” ujar Rully.
Seperti penyelenggaraan sebelumnya, Bandung Hockey Festival 2019 menggunakan sistem setengah kompetisi pada masing-masing kelas.
Untuk kategori veteran dan bakal ada divisi Kujang dan Bedog. Sementara pada kategori pelajar akan dicari juara 1, 2, dan 3. Penggunaan divisi ini memberi kesempatan tim bermain lebih banyak dari sekedar sistem setengah kompetisi.
Sejak pendiriannya pada 2015, Yayasan Hockey Indonesia sudah menggelar kompetisi tahunan Bali Hockey Festival, mendukung penyelenggaraan Ampera Cup di Palembang, dan turut memberikan bantuan serta penyuluhan olahraga hockey di sekolah-sekolah.
Para pengurus dan pegiat YHI merupakan para alumni hoki perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Seperti Universitas Negeri Jakarta, Universitas Trisakti, Institut Teknologi Bandung, Universitas Padjadjaran, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Katolik Parahyangan, serta Institut Sains dan Teknologi Nasional.(Red/Rls)
