BANDUNG,LENTERAJABAR.COM,-Semua ciptaan Allah Swt memiliki batas waktu atau ajalnya. Termasuk manusia, yang pada saatnya nanti akan meninggalkan dunia fana ini. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada yang kekal di dunia ini. Meskipun kita sangat mencintai keluarga dan dunia ini, namun kita pasti akan meninggalkannya.
“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada kami”. (QS Al Anbiya: 35)
Ayat tersebut dengan jelas dan tegas menjelaskan, setiap yang bernafas akan kembali kepada-Nya. Tidak ada satu pun mahluk di dunia ini yang kebal dan hidup abadi seperti istilah highlander. Ini yang harus diimani oleh setiap manusia bahwa Allah Sang Khaliq akan memanggil umat manusia pada saatnya nanti.
Dalam Surat Al-Munafiqun ayat 11, Allah Swt berfirman, “Dan Allah tidak akan menunda (kematian) seseorang apabila waktu kematiannya telah datang. Dan Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan”. Selanjutnya dalam Surat Al A'raf:34, ”Dan setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun”.
Ada istilah yang mengatakan, yang paling dekat dengan manusia adalah kematian. Dan yang paling jauh dengan manusia adalah masa lalu. Istilah tersebut sangatlah tepat. Karena kita tidak bisa kembali kepada masa lalu atau waktu yang baru saja kita lalui barang sedetik pun. Sedangkan kematian sangat dekat dengan kita, karena kita tidak mengetahui kapan dan di mana kita akan meninggal.
Allah Swt berfirman dalam Surat Luqman 33-34, “Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutlah pada hari yang (ketika itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya, dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikit pun. Sungguh, janji Allah pasti benar, maka janganlah sekali-kali kamu terpedaya oleh kehidupan dunia, dan jangan sampai kamu terpedaya oleh penipu (setan) dalam (menaati) Allah. Sesungguhnya hanya di sisi Allah ilmu tentang hari kiamat; dan Dia yang menurunkan hujan dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan dikerjakannya besok. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sungguh, Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”.
Allah Swt memerintahkan manusia untuk bertakwa kepada-Nya, yaitu dengan mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, menyuruh mereka untuk memperhatikan hari kiamat, hari yang sangat dahsyat, di mana pada hari itu tidak ada yang dipikirkannya selain dirinya. Dia mengingatkan mereka tentang hari itu agar membantu seorang hamba dan memudahkannya dalam mengerjakan ketakwaan. Ini termasuk rahmat Allah kepada hamba-Nya, Dia memerintahkan mereka bertakwa yang di sana terdapat kebahagiaan bagi mereka dan menjanjikan pahala untuk mereka, demikian pula mengingatkan mereka agar berhati-hati terhadap siksa-Nya, serta menyadarkan mereka dengan nasehat dan hal-hal yang menakutkan, maka segala puji bagi Allah Rabbul ‘alamin.
Masing-masing manusia tidak dapat menambahkan kebaikan atau mengurangi keburukan bagi yang lain. Karena itu, janganlah kamu ragu terhadap-Nya dan jangan mengerjakan amal orang yang tidak membenarkan janji-Nya.
Hal ini adalah sesuatu yang perlu diingat manusia dan dijadikannya di hadapan matanya serta tujuan dalam melanjutkan langkahnya. Di antara sekian penghalang yang menghalangi seseorang dari beribadah adalah dunia dan setan yang menipu yang membisikkan ke dalam hati manusia dan menjadikan manusia memiliki angan-angan yang panjang dan tinggi, maka dalam ayat ini Allah Subhaanahu wa Ta'aala mengingatkan hamba-hamba-Nya agar tidak terpedaya oleh kehidupan dunia dan oleh setan. Wallaahu A’lam Bisshawwaab.