BANDUNG,LENTERAJABAR.COM,- Kota Bandung merupakan salah satu tempat favorit wisatawan baik nusantara maupun mancanegara.
Menyikapi hal tersebut Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung terus berupaya meningkatkan kualitas pariwisata di ibukota provinsi Jawa Barat ini. ungkap Kadisbudpar Kota Bandung, Kenny Dewi Kaniasari saat dihubungi media di Bandung, Jumat (29/3/2019).
Dengan demikian, wisatawan yang datang lebih banyak membelanjakan uang (spending money) dan lebih lama tinggal (length of stay) saat melancong di kota yang berjuluk 'Parisj Van Java' tersebut.
"Kami ingin kedepan meningkatnya kualitas pariwisata, karena yang kita inginkan itu spending money dan length of stay. Jadi berapa yang sudah di belanjakan wisatawan di kota Bandung, berapa lama mereka tinggal. Kita ingin kesana, dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisatawan," kata Kenny.
Menurutnya meningkatkan kualitas pariwisata di Bandung seperti spending money dan length of stay, dinilailebih efektif. Ketimbang terus menambah jumlah kunjungan wisatawan.
Dikatakannya pada tahun 2018 jumlah kunjungan wisatawan ke Bandung mencapai 7,5 juta orang. Lebih jauh, pihaknya ingin meningkatkan angka tersebut lebih besar 10 persen untuk lima tahun kedepan. Diakuinya target tersebut berat, jika tidak ditunjang oleh perbaikan kualitas pariwisata.
"Rata-rata setiap tahun, untuk setiap akhir pekan biasanya wisatawan menghabiskan uang Rp 1 juta rupiah di Kota Bandung. Sedangkan untuk weekdays (hari kerja) belum bisa dihitung," katanya.
Kenny menjelaskan dalam rangka meningkatkan spending money wisatawan di Kota Bandung, pihaknya pada setiap acara wisata tahunan selalu mengkolaborasikan dengan wisata belanja seperti Bandung Great Sale dan Asian African Festival. Hal tersebut, agar memberikan dampak ekonomi lebih besar bagi warga.
"Kepada teman-teman industri pariwisata, kalau ada inovasi atau menyelenggarakan wisata weekdays bisa dikembangkan bersama. Karena potensinya banyak sekali hanya belum digali dan dikelola optimal," pungkasnya.(Ris/Red)
