BANDUNG,LENTERAJABAR.COM,- Bangkitnya kesadaran kelas menengah yang ditandai oleh araknya berbagai macam deklarasi dukungan pada Capres #01 Presiden Joko Widodo dan KH Maruf Amin terus mengalir. Hal ini merupakan tanda kebangkitan nasionalisme dan patriotisme dari warga negara Indonesia yang tidak rela Bangsa dan Tanah Airnya terkoyak oleh tumbuhnya ideologi yanghendak meruntuhkan Pancasila dan BhinnekaTunggal Ika sebagai dasar negara.
Tidak kalah dengan para intelektual di seluruh Tanah Air, para intelektual di Jawa Barat memastikan diri untuk bergerak bersama mendukung dan bertekad akan memenangkan pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin pada pemilihan presiden 17 April 2019 mendatang,ungkap Ketua Presidium: Nilla Ilon Oktaviany didampingi Media Officer: Najip Hendra SP di Sekretariat Rumah Bersama Pelayan Rakyat Jalan Jakarta No. 61 Kota Bandung .
Minggu(3/3/2019)
Lebih lanjut dikatanya kalangan terdidik ini bersatu (NGAHIJI) bersama elemen relawan dan komunitas pendukung lainnya untuk bersama-sama meraih kemenangan di Tanah Pasundan. Gong gerakan kolektif intelektual ini bakal ditabuh pada Minggu pagi, 10 Maret 2019, di lapangan Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat, Jalan Dipati Ukur, Kota Bandung.
Presidium Gerakan Intelektual Jabar Ngahiji, yang terdiri dari perwakilan berbagai Perguruan Tinggi di Jawa Barat, (diantaranya dari ITB, Unpar, Unpad, IPB, Ikopin, Unpas, Unwim, dll), Alumni SMA Ngahiji, Relawan dari seluruh pelosok Jabar dan berbagai Komunitas Masyarakat, menyampaikan bahwa deklarasi bersama ini bakal menghadirkan sedikitnya 20 ribu alumni perguruan tinggi, alumni SMA, relawan, dan komunitas pendukung pasangan Jokowi-Amin lainnya.
Presiden Jokowi direncanakan hadir dan menyampaikan orasi di monumen yang menjadi simbol Perjuangan Rakyat Jawa Barat dalam merebut kemerdekaan. Pada saat orasi, sejumlah perwakilan alumni perguruan tinggi se-Indonesia dan entitas relawan maupun komunitas pendukung akan berdiri di belakang Presiden Jokowi.
Kehadiran perwakilan alumni merupakan simbol dukungan kalangan inteletual dan masyarakat Jawa Barat terhadap Pak Jokowi. Pesannya: Kami ada di belakangmu, Pak Presiden! Ini sejalan dengan konsep acara yang secara khusus didedikasikan bagi Presiden Jokowi yang telah bekerja keras untuk Republik ini selama lima tahun terakhir. Acara ini merupakan apresiasi kami para intelektual dan masyarakat Jabar pada umumnya atas kinerja Presiden Joko Widodo.
Kekuatan tekad dan pernyataan sikap dari gabungan Alumni Perguruan Tinggi, Alumni SMA Ngahiji, Relawan dan Komunitas Masyarakat merupakan ekspresi kebangkitan kalangan intelektual dan masyarakat Jawa Barat sekaligus simbol dukungan langsung kepada Jokowi untuk melanjutkan agenda pembangunan lima tahun ke depan.
Sebagai ekspresi akar rumput, gerakan ini merupakan aksi kolektif warga yang terhubung oleh kesadaran sebagai kalangan terdidik untuk turut ambil bagian dalam arus demokrasi yang gembira, jujur dan bermartabat.
Gerakan ini murni gerakan Rakyat Jabar yang bersumber dari kesadaran sebagai kaum intelektual. Karena itu, kami mengedepankan idiom ‘ngahiji’ sebagai simbol bersatunya kaum intelektual dan masyarakat. Di sini, kami melepaskan indentitas almamater maupun entitas relawan lainnya untuk kemudian bergerak bersama-sama memenangkan Jokowi di Jawa Barat
Sebagai kaum cerdik-cendekia, para alumni perguruan tinggi telah berhutang pada Ibu Pertiwi yang telah mendidik dan menjadikan mereka sedikit dari Rakyat Indonesia yang memiliki tingkat pendidikan hingga ke jenjang Perguruan Tinggi. Karena itu, kalangan ini memiliki kewajiban memberikan kembali semua pengabdiannya yang terbaik bagi Tanah Air tercinta.
Pendidikan yang diterima telah membantu untuk dapat menyaksikan lompatan kemajuan di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi bersama wakil Presiden Jusuf Kalla selama empat tahun terakhir.
Bangsa kita saat ini semakin kuat, memberikan kebanggaan bagi warganya, tidak lagi dipandang dengan sebelah mata oleh dunia. Saatnya kita menepuk dada di hadapan dunia, inilah kami Bangsa Indonesia yang kuat, berdaulat!.
Kebangkitan kaum intelektual tidak lepas dari keprihatinan para alumni perguruan tinggi maupun alumni SMA terhadap derasnya fitnah dalam bentuk berita bohong (hoax) maupun framing berita terhadap Presiden Jokowi. Gerakan intelektual hadir sebagai bentuk protes atas lemahnya literasi warga, sehingga mudah terpapar berita bohong maupun berita sampah lainnya. Sejalan dengan itu, kelompok ini akan terjun ke tengah masyarakat untuk bersama-sama menyampaikan informasi yang benar dan bertanggung jawab.
Mari Bung Satu Kembali!
Dipilihnya Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat sebagai tempat menyatakan tekad dukungan kepada Presiden Joko Widodo, dimaksudkan untuk membangkitkan kembali spirit perjuangan sebagaimana ditunjukkan para Republiken dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Spirit ini menjadi aktual di tengah gempuran dan rongrongan terhadap eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang demikian kuat dari gerakan trans nasional dalam beberapa tahun terakhir.
Kebangkitan kalangan intelektual ini dapat dimaknai sebagai respons para patriot atas rongrongan terhadap Pancasila sebagai dasar negara kita dan ancaman terhadap kokohnya NKRI. Kaum intelektual hadir sebagai garda terdepan sekaligus benteng NKRI. Dalam konteks Pilpres, gerakan ini merupakan perwujudkan tekad kuat untuk memenangkan pasangan Jokowi-Amin di Jawa Barat. Kita ketahui bahwa pada Pilpres 2014 lalu pasangan Jokowi-Jusuf Kalla kalah di Jawa Barat. Tahun ini kami bertekad merebut kemenangan itu. Mari Bung SATU kembali!
Sejalan dengan spirit itu, Presidium Alumni Jabar NgaHIJI, mengajak seluruh kalangan intelektual maupun elemen masyarakat lainnya untuk hadir berbondong-bondong ke Lapangan Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat (Lapangan MonJu). Mengingat banyaknya massa yang sudah menyatakan kesediaannya untuk hadir, dihimbau agar para alumni perguruan tinggi, alumni SMA, relawan, dan komunitas pendukung Jokowi untuk berkoordinasi dengan simpul-simpul informasi entitas masing-masing.
Hal ini menjadi sangat penting untuk memudahkan koordinasi teknis di lokasi acara. Sebagai informasi awal, dihimbau agar peserta sudah hadir di tempat acara sebelum pukul 08.00 WIB. Panitia menyediakan dua gerbang masuk, masing-masing di sayap kanan dan sayap kiri lapangan monumen. Satu dari gerbang tersebut diperuntukkan bagi unsur Alumni SMA. Sementara satu gerbang lainnya diperuntukkan bagi alumni perguruan tinggi dan relawan maupun komunitas lainnya.
Kami memperkirakan, 50 persen yang hadir berasal dari unsur alumni SMA. Sisanya berasal dari unsur alumni perguruan tinggi, relawan pendukung, dan komunitas lainnya. Perkiraan ini mengacu kepada data sementara pendaftaran yang sudah berlangsung melalui simpul-simpul informasi entitas masing-masing. Bagi mereka yang belum terhubung dengan simpul informasi, bisa langsung mendaftarkan kehadirannya melalui website pendaftaran: www.alumnijabarngahiji.id.terang Najip Hendra S.(Red/Rls)