"14 kabupaten/ kota sudah menyelesaikan pencetakan KTP elektronik. Sebelumnya sempat bertumpuk karena kecepatan perekaman berbeda dengan kecepatan pencetakan. Selain itu mesinnya juga terbatas,"kata Heri kepada wartawan dalam acara Jabar Punya Informasi (Japri) di halaman Museum, Gedung Sate Bandung. Kamis (14/3/2019).
14 daerah tersebut yakni Kota Bandung, Kota Bogor, Kota Cirebon, Kota Sukabumi, Kota Tasikmalaya, Kota Bekasi, Kota Cimahi, Kabupaten Garut, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kabupaten Bandung Barat.
Untuk mengejar target penuntasan pencetakan pada 17 April 2019, yakni saat Pileg dan Pilpres 2019, pihaknya akan melakukan percepatan percetakan di 13 daerah tersebut akan dibantu oleh pihak ketiga, Perum PRNI.
"Karena tidak memungkinkan selesai sebelun 17 April 2019, jika pakai alat sendiri. Dirjen Pencatatan Sipil akan menggunakan pihak ketiga, yakni PRNI untuk membantu pencetakan di 13 daerah. Sehingga sebelum Pilpres beres," katanya.
Dijelaskannya, Kabupaten Bogor, Karawang, Bekasi, dan Indramayu, adalah daerah dengan jumlah tunggakan pencetakan KTP elektronik terbanyak, di atas 40 ribu KTP. Sedangkan daerah yang paling banyak belum melakukan perekaman data adalah Kabupaten Ciamis.
Sebanyak 14 daerah ini, katanya, tinggal mencetak KTP elektronik dari penambahan jumlah wajib KTP yang terus bertambah setiap harinya. Sedangkan, 13 daerah lainnya harus bekerja keras, sambil menunggu giliran bantuan pencetakan dari Perum PRNI.
Sebulan menjelang Pilpres dan Pileg 2019, sebanyak 13 daerah di Jawa Barat masih menunggak pencetakan KTP Elektronik ( KTP-el). Untuk menggenjot pencetakan, Perum Percetakan Negara RI (PNRI), sebagai pihak ketiga akan ikut mencetak KTP elektronik.(Ari/Red)
