BANDUNG,LENTERAJABAR.COM,- Plh.Gubernur
Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum membuka Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) SMA
& SLB Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2019 di GOR Tri Lomba Juang, Jl.
Pajajaran No. 37, Kota Bandung, Senin (22/7/19).
Uu
menilai, turnamen yang tahun 2019 diikuti 1.189 pelajar ini merupakan ajang
positif untuk meningkatkan bakat dan minat para pelajar. Menurut Uu, kesuksesan
seseorang tidak bisa hanya dilihat dari nilai akademik saja, tapi juga dari
bidang lain seperti olahraga.
“Pembinaan
peserta didik yang seutuhnya adalah pembinaan yang menumbuhkembangkan potensi
kecerdasan peserta didik yang unik yang dilakukan melalui arena olahpikir,
olahhati, olahrasa, dan olahraga,” kata Uu.
“Dan
bisa saja tidak tertutup kemungkinan kesuksesan mereka (anak peserta didik) di
masa depan bisa saja dari situ (bidang olahraga atau lainnya),” tuturnya.
Potensi
atau talenta lain pelajar, lanjut Uu, perlu untuk terus digali dan
dikembangkan. Hal itu penting demi meningkatkan kegiatan positif sehingga
pelajar bisa terhindar dari hal-hal yang tidak baik, seperti narkoba, sex
bebas, dan lain sebagainya.
“Biasanya
anak-anak usia sekolah masuk kepada wilayah-wilayah yang tidak diharapkan oleh
orang tua karena kurangnya kegiatan setelah sekolah. Akhirnya terjerumus kepada
hal-hal yang tidak diinginkan (narkoba, sex bebas, dan lain sebagainya),” jelas
Uu.
“Kalau
ada kegiatan yang menyibukkan dirinya (pelajar), diantaranya adalah olahraga
maka tidak akan masuk ke wilayah-wilayah seperti itu (narkoba, sex bebas, dan
lain sebagainya),” katanya.
O2SN
SMA & SLB Tingkat Provinsi Jawa Barat tahun 2019 sendiri berlangsung pada
22-25 Juli di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung Barat.Peserta
berjumlah 1.189 siswa dari 27 kabupaten/kota se-Jawa Barat, terdiri dari 432
peserta siswa SMA dan 437 peserta siswa SLB.
Kepala
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Dewi Sartika menjelaskan ada lima cabang
olahraga (cabor) yang dipertandingkan untuk tingkat SMA, yaitu: pencak silat,
karate, atletik, bulu tangkis, dan renang.
Sementara
untuk SLB ada sembilan cabor, yaitu: bulu tangkis putra jenjang SMPLB tuna
rungu, bocce putri jenjang SDLB atau down syndrome, bocce putri jenjang SMPLB,
bocce putri jenjang SMALB, lari putra 80 meter jenjang SDLB tuna grahita
ringan, lari putra 100 meter jenjang SMALB, balap kursi roda putra jenjang
SMPLB untuk tuna daksa, paraplegia, dan kelainan fungsi satu atau dua kaki,
serta catur putra/putri jenjang SDLB sampai SMALB.
Untuk
pembinaan olahraga, Bidang Pembinaan SMA Dinas Pendidikan Provinis Jawa Barat
sejak 2008 secara konsisten menyelenggarakan O2SN. Turnamen diselenggarakan
untuk memfasilitasi tumbuhnya bakat, minat, dan prestasi siswa di bidang
olahraga.
Hingga
kini, O2SN telah berkembang baik bahkan dapat mendukung pembinaan olahraga
prestasi. Hal ini dibuktikan salah satunya oleh para alumni O2SN Provinsi Jawa
Barat yang berjaya di cabang pencak silat pada Asian Games 2018 lalu.
Untuk
itu, Uu menyebut O2SN juga sebagai ajang pembibitan atlet Jawa Barat karena
para juara di O2SN ini bakal mewakili Jabar di level berikutnya yakni Pekan
Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS).
“Tentu
ini (O2SN) juga pembibitan (atlet) kita untuk ke tingkat nasional, yaitu POPNAS
dan ini sebagai (kompetisi) awalnya,”pungkas Uu.(Ari/Rel)