Notification

×

Iklan

Iklan

Pengembangan Ketenaga Listrikan Jabar

Jumat, 09 Agustus 2019 | 18:02 WIB Last Updated 2019-08-12T01:03:10Z
BANDUNG,LENTERAJABAR.COM,-Program Jabar Caang melalui listrik desa (lisdes) di Jawa Barat progresnya cukup signifikan hal tersebut berdasarkan data.

Kepala Bidang Ketenagalistrikan Dinas ESDM Provinsi Jabar, Ai Saidah mengatakan,"Realisasi program elektrifikasi atau pemasangan listrik di Jawa Barat, sempurna. Jauh di atas rata-rata nasional, sudah mencapai 99,99 persen pada tahun 2018, tinggal 0,01 persen lagi,jelasnya pada acara Jabar Punya Informasi (Japri) Pelataran Museum Gedung Sate Jl Diponegoro, Bandung, Jumat (9/8/2019).

Lebih lanjut dikatan Ai realisasi pemasangan listrik di Jawa Barat naik pesat sejak tahun 2001, dan pada tahun 2018 sudah mencapai 99,99 persen.Saat ini, tinggal 0,01 persen lagi masyarakat di Jabar yang belum menerima aliran listrik,tuturnya.

Menurut nya mengingat jumlah penduduk Jawa Barat juga cukup besar 48 juta jiwa, angka kekurangan senilai 0,01 persen itu cukup besar juga, butuh perjuangan dan keseriusan untuk merealisasikan setiap desa teraliri sambungan listrik.

Ditambahkan Ai yang belum teraliri listrik ini akan kita garap bersama agar mencapai elektrifikasi menuju 100 persen,tuturnya seraya menerangkan pencapaian pemasangan listrik di Jawa Barat terjadi karena program listrik masuk desa, dari 52,16 persen pada tahun 2001  naik menjadi 53,14 pada tahun 2002, naik lagi menjadi 53,38 persen pada 2003 dan tahun 2018 sudah 99,99 persen.

"Pada kurun 2001 hingga 2018 itu, Pemprov Jabar menyambungkan listrik ke 298.456 keluarga, dengan anggaran mencapai Rp 443 miliar," Ungkapnya.

Sementara itu pembicara lain dalam Japri bertajuk Pengembangan Ketenaga Listrikan Jabar adalah Senior Manager General Affair PT PLN Distribusi Jabar Andhoko Suyono mengatakan, Jabar menjadi salah satu provinsi yang ikut dalam sistem kelistrikan besar bernama Jamali singkatan dari Jawa-Madura - Bali, jelasnya. 

Ditambahkannya dengan begitu, aliran listrik ke tiga pulau tersebut tersambung satu sama lain.
Jabar sendiri mempunyai beban puncak 7.600 megawatt atau 30 persen di sistem Jamali itu,tutur Andhoko.

Saat ini, pelanggan PLN di Jabar mencapai 14,2 juta. Jumlah tersebut didominasi oleh pelanggan rumah tangga dengan persentase 93 persen, setiap bulan PLN Jabar harus menyambungkan listrik kepada 4.500 pelanggan baru.

"Kami di PLN Jabar tetap menyambung pelanggan baru kurang lebih setiap bulannya 4.500 pelanggan baru. Ini juga untuk memenuhi rasio elektrifikasi," ungkapnya.

Selain itu, Andoko memastikan elektrifikasi di Jabar mencapai 100 persen pada akhir 2019. "0,01% memang belum teraliri listrik dan ini menjadi komitmen kita Insya Allah akhir tahun 2019 tuntas," pungkasnya.(Ari/Red)
×
Berita Terbaru Update