BANDUNG,LENTERAJABAR.COM,- Pemerintah Provinsi Jawa Barat komitmen untuk mengembangkan sektor pariwisata Pemprov.
Pemdaprov Jabar mempunyai langkah maju saat ini,potensi situ direvitalisasi.Dilokasi inilah akan dibuat wisata air.Melalui program ini, diharapkab dapat menaikan jumlah kunjungan turis baik lokak maupun mancanagara.
Hal ini diungkapkan Kabid Destinasi Disparbud Jabar, Iwan Priyatna,pada acara Jabar Punya Informasi (Japri) ke # 42 di Pelataran Museum Gedung Sate Jalan Diponegoro,kota Bandung,Kamis (19/9/2019).
Untuk tahun ini, ungkap Iwan Pemprov. Jabar menargetkan wisatawan masuk ke Jabar baik lokal maupun mancanagara dengan rinciannya 1,8 juta wisatawan lokal dan 40.000 orang wisatawan mancanagara
Melalui program inovasi seperti wisata air, target tersebut dapat direalisasikan.,tuturnya seraya menambahkan untuk mendongkrak kunjungan wisatawan, even seni dan budaya di kawasan destinasi wisata juga sudah disiapkan.
Untuk tahun ini, sudah disiapkan 262 even .Even tersebut, ujar Iwan even seni, even kegiatan kuliner dan even budaya.
Sementara itu Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Jabar, Linda Al Amin mengatakan,pengembangan objek wisata air tidak akan mengganggu pemeliharaan Sumber Daya Alam (SDA) dan dilakukan sesuai regulasi.
Menurut Linda, nantinya bangunan terapung yang akan dibangun di sejumlah situ, waduk, dan saluran multifungsi, tidak permanen.
"Bangunan terapung di atas badan air itu nantinya tidak permanen karena dibangun tanpa fondasi. Sesuai izin Ditjen SDA Kementerian PUPR RI, bangunan terapung tidak boleh mengganggu pemeliharaan dan merusak keaslian,"tutur Linda kepada media, di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (19/9).
Dikatakan Linda, pihaknya akan fokus merevitalisasi empat destinasi wisata air, yakni Sungai Kalimalang (Bekasi), Situ Ciburuy (Kab. Bandung Barat), Situ Rawa Kalong (Kota Depok), dan Waduk Dharma (Kab. Kuningan).
Untuk revitalisasi Sungai Kalimalang, kata Linda, akan dilakukan pembangunan untuk bagian luar badan air pada 2019, seperti taman, jalan setapak, monument, dan tiang bendera. Sedangkan, pada 2020, akan dibangun zona bermain anak, kolam dangkal, sampai ruang ngariung.
"Groundbreaking pembangunan bagian luar badan air tersebut direncanakan digelar pekan depan," ungkapnya.
Linda menambahkan, revitalisasi Situ Ciburuy di tahun ini fokus pada pembenahan gerbang masuk dan taman. Pembangunan bangunan terapung, pasar apung, restoran, jembatan, rencananya dilakukan pada tahun 2020.
"Untuk revitalisasi Situ Rawa Kalong pada tahun ini meliputi pembangunan tembok penahan tanah, penataan ruang terbuka, taman, dan tempat parkir. Untuk bangunan terapung, seperti amphitheater, plaza, dan pasar terapung, dibangun tahun depan," jelasnya.
Sedangkan revitalisasi Waduk Dharma, kata Linda, pada 2019 revitalisasi mencakup pembenahan pintu gerbang, taman terbuka, dan akses.
"Sementara pada 2020, Waduk Dharma akan dilengkapi dengan gedung serba guna, camping ground, menara air, dan jalan terapung," tuturnya.
Sementara itu, Asisten Daerah II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Prov. Jabar, Eddy Nasution mengatakan, pengembangan wisata air dilakukan guna meningkatkan kepariwisataan Jabar dan melestarikan budaya Tanah Pasundan.
"Budaya Jabar itu sebenarnya sangat melekat dengan air, jadi sudah sewajarnya wisata air kita kembangkan,"pungkasnya.(Red)
Pemdaprov Jabar mempunyai langkah maju saat ini,potensi situ direvitalisasi.Dilokasi inilah akan dibuat wisata air.Melalui program ini, diharapkab dapat menaikan jumlah kunjungan turis baik lokak maupun mancanagara.
Hal ini diungkapkan Kabid Destinasi Disparbud Jabar, Iwan Priyatna,pada acara Jabar Punya Informasi (Japri) ke # 42 di Pelataran Museum Gedung Sate Jalan Diponegoro,kota Bandung,Kamis (19/9/2019).
Untuk tahun ini, ungkap Iwan Pemprov. Jabar menargetkan wisatawan masuk ke Jabar baik lokal maupun mancanagara dengan rinciannya 1,8 juta wisatawan lokal dan 40.000 orang wisatawan mancanagara
Melalui program inovasi seperti wisata air, target tersebut dapat direalisasikan.,tuturnya seraya menambahkan untuk mendongkrak kunjungan wisatawan, even seni dan budaya di kawasan destinasi wisata juga sudah disiapkan.
Untuk tahun ini, sudah disiapkan 262 even .Even tersebut, ujar Iwan even seni, even kegiatan kuliner dan even budaya.
Sementara itu Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Jabar, Linda Al Amin mengatakan,pengembangan objek wisata air tidak akan mengganggu pemeliharaan Sumber Daya Alam (SDA) dan dilakukan sesuai regulasi.
Menurut Linda, nantinya bangunan terapung yang akan dibangun di sejumlah situ, waduk, dan saluran multifungsi, tidak permanen.
"Bangunan terapung di atas badan air itu nantinya tidak permanen karena dibangun tanpa fondasi. Sesuai izin Ditjen SDA Kementerian PUPR RI, bangunan terapung tidak boleh mengganggu pemeliharaan dan merusak keaslian,"tutur Linda kepada media, di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (19/9).
Dikatakan Linda, pihaknya akan fokus merevitalisasi empat destinasi wisata air, yakni Sungai Kalimalang (Bekasi), Situ Ciburuy (Kab. Bandung Barat), Situ Rawa Kalong (Kota Depok), dan Waduk Dharma (Kab. Kuningan).
Untuk revitalisasi Sungai Kalimalang, kata Linda, akan dilakukan pembangunan untuk bagian luar badan air pada 2019, seperti taman, jalan setapak, monument, dan tiang bendera. Sedangkan, pada 2020, akan dibangun zona bermain anak, kolam dangkal, sampai ruang ngariung.
"Groundbreaking pembangunan bagian luar badan air tersebut direncanakan digelar pekan depan," ungkapnya.
Linda menambahkan, revitalisasi Situ Ciburuy di tahun ini fokus pada pembenahan gerbang masuk dan taman. Pembangunan bangunan terapung, pasar apung, restoran, jembatan, rencananya dilakukan pada tahun 2020.
"Untuk revitalisasi Situ Rawa Kalong pada tahun ini meliputi pembangunan tembok penahan tanah, penataan ruang terbuka, taman, dan tempat parkir. Untuk bangunan terapung, seperti amphitheater, plaza, dan pasar terapung, dibangun tahun depan," jelasnya.
Sedangkan revitalisasi Waduk Dharma, kata Linda, pada 2019 revitalisasi mencakup pembenahan pintu gerbang, taman terbuka, dan akses.
"Sementara pada 2020, Waduk Dharma akan dilengkapi dengan gedung serba guna, camping ground, menara air, dan jalan terapung," tuturnya.
Sementara itu, Asisten Daerah II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Prov. Jabar, Eddy Nasution mengatakan, pengembangan wisata air dilakukan guna meningkatkan kepariwisataan Jabar dan melestarikan budaya Tanah Pasundan.
"Budaya Jabar itu sebenarnya sangat melekat dengan air, jadi sudah sewajarnya wisata air kita kembangkan,"pungkasnya.(Red)