Notification

×

Iklan

Iklan

Pemdaprov Jabar Perkuat Pendidikan Karakter Melalui AMS

Kamis, 19 September 2019 | 07:26 WIB Last Updated 2019-09-19T03:36:29Z
GARUT,LENTERAJABAR.COM,-Pemerintah daerah provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat  dibawah kepemimpinan Ridwan Kamil - Uu Ruhzunul Ulum (Rindu) dalam program kerjanya mengulirkan 9 program prioritas salah satunya bidang pendidikan untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul serta memiliki kepribadian agamis.

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan guna mensukseskan visi “Terwujudnya Jawa Barat Juara Lahir Batin Dengan Inovasi dan Kolaborasi", khusus sektor pendidikan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Pendidikan terus berupaya meningkatkan mutu pendidikan yang berkarakter termasuk juga meningkatkan pendidikan keakheratan (ukhrowi).

Menurut Uu Ruhzunul Ulum, mutu pendidikan di Jabar saat ini sudah baik namun masih perlu ditingkatkan, untuk itu, berbagai program inovasi dan kolaborasi telah kita luncurkan, diantara memperkuat pendidikan karakter, Ajengan Masuk Sekolah (AMS) dan Magrib Mengaji.

Lebih lanjut dikatakan Uu,program Ajengan Masuk Sekolah (AMS) salah satu tujuannya untuk memberikan pendidikan keakheratan (ukhrowi), karena kita menilai dunia pendidikan sekarang ini, sudah hilang pendidikan keakheratan.

Demikian hal tersebut dikatakan Wagub Uu Ruhzunul Ulum didampingi Sekretaris Disdik Jabar Firman Adam, kepada media disela-sela kegiatan pembinaan dan penyusunan program kerja SMA/ SMK dan SLB yang diselenggarakan oleh Kantor Cabang Dinas (KCD) Wilayah XII Kota/Kabupaten Tasikmalaya di Harmoni hotel Cipanas Garut, Rabu (18/9/2019).

Menurut Uu, kalau dulu siswa SD, SLTP, SLTA usai sekolah, ada kegiatan agama, baik yang dilaksanakan oleh orang tuanya, lingkungan atau ustadznya. Namun sekarang sudah jarang anak-anak belajar ilmu agama baik itu di rumah maupun lungkungannya masing-masing.

“Kadang orang tua (maaf) merasa bangga jika anaknya ranking satu di sekolah atau juara olympiade dll. Tapi tidak merasa berdosa kalau anaknya sholat pun belum benar,” tuturnya.

Ditambahkannya  pendidikan ukhrowi di sekolah yang hanya 2 jam, tidak sebanding dengan waktu yang ada disaat mereka usia muda. Untuk itu, melalui program AMS, diharapkan anak-anak usia sekolah mendapat tembahan pendidikan ukhrowi.

Sekarang ini sedang gencar digembar-gemborkan pendidikan karakter, yang intinya pada akhlak atau integritas yaitu keilmuan dan ketakwaan ditambah lagi dengan pendidikan ukhrowi.

“Karena itu saya ingin pendidikan ukhrowi ditingkatkan kembali, sejalan dengan program Jabar juara lahir bathin alias juara dunia akhirat,” harapnya.

Dalam untuk menyukseskan program Jabar juara lahir bathin dunia akhirat, lanjut Uu pemprov. Jabar meluncurkan program Ajengan Masuk Sekolah (AMS) yang ditujuakan untuk SLTA, sedangkan program Magrib Mengaji ditujukan untuk siswa SD dan SLTP.

“Tahun ini kami menganggarkan Rp10 milyar untuk AMS dari APBD disimpan di Disdik Jabar. Program ini sudah disampaikan kepada Kemendikbud dan tidak bertentangan dengan pendidikan nasional. Sedangkan Mangrib Mengaji, kita juga sudah anggarkan dan sudah disimpin di Pos Yanbansos Setda Jabar, pungkas mantan bupati Tasikmalaya ini.(Ari/Red)
×
Berita Terbaru Update