BANDUNG,LENTERAJABAR.COM,-Ajang Festival Pencak Silat 2019, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Jawa Barat mendukung mimpi seluruh insan silat Indonesia agar bisa ditetapkan sebagai warisan budaya bukan benda oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).
Akhir tahun 2019, UNESCO akan segera menentukan apakah pencak silat akan menjadi warisan budaya bukan benda asal Indonesia atau tidak.
"Festival Pencak Silat tingkat Jabar yang diselenggarakan atas kerjasama Dispora dengan pengurus IPSI Jabar ini, memiliki beberapa tujuan yang ingin kita capai, salah satunya dalam rangka warisan budaya bangsa, karena silat merupakan bagian dari budaya bangsa," kata Kepala Dispora Jawa Barat, Engkus Sutisna di Hotel Horrison, Jalan Pelajar Pejuang, Selasa (15/10/2019)
Engkus berharap, pihaknya bisa ikut mewujudkan visi dan misi pemerintah provinsi (Pemprov) Jawa Barat dalam mewujudkan "Jabar Juara Lahir Batin, Dengan Inovasi dan Kolaboras".
"Dispora dapat tugas bahwa kami harus mewujudkan dua dari ke-37 program Kang Emil, di antaranya milenial juara dan olahraga juara. Tadi kita saksikan para pesilat ini lincah dan cekatan itu melambangkan anak muda kita berprestasi khususnya di olahraga silat," jelasnya.
Dikatakannya, cabang olahraga (cabor) silat merupakan penyumbang medali emas terbanyak bagi Jawa Barat di setiap event, termasuk di Kejurnas dan Pekan Olahraga Nasional (POM). "Silat ini sudah dikenal merupakan penyumbang medali emas terbanyak di setiap event nasional dan internasional. Ini seiring dengan akan diselenggarakannya PON XX di Papua, saya berharap cabor silat jadi pedulang medali terbanyak buat kontingen Jabar sehingga bisa meraih juara dalam PON XX," terangnya.
Sedangkan perwakilan Pengprov IPSI Jabar, Sony Harsono menyebut, silat memiliki empat aspek, mulai dari olahraga, seni, bela diri dan spiritual. Festival silat 2019 ini merupakan program yang sejalan dengan aspek seni serta budaya silat.
Diakuinya, pihaknya bersama para tokoh serta organisasi lain sedang gencar meyakinkan UNESCO dengan terus menampilkan seni dan budaya silat.
"Selain prestasi seni juga akan kita prioritaskan untuk terus tampil bergemang karena yang ditampilkan di UNESCO juga untuk menjadikan pencak silat sebagai warisan budaya bukan benda. Sehingga tentu nantinya bukan milik Jawa Barat saja. Tapi milik dunia yang akan dikukuhkan pada tanggal 9 november. Mudah-mudahan itu jadi realita bagi kita," pungkasnya.(Ari/Rel)
Akhir tahun 2019, UNESCO akan segera menentukan apakah pencak silat akan menjadi warisan budaya bukan benda asal Indonesia atau tidak.
"Festival Pencak Silat tingkat Jabar yang diselenggarakan atas kerjasama Dispora dengan pengurus IPSI Jabar ini, memiliki beberapa tujuan yang ingin kita capai, salah satunya dalam rangka warisan budaya bangsa, karena silat merupakan bagian dari budaya bangsa," kata Kepala Dispora Jawa Barat, Engkus Sutisna di Hotel Horrison, Jalan Pelajar Pejuang, Selasa (15/10/2019)
Engkus berharap, pihaknya bisa ikut mewujudkan visi dan misi pemerintah provinsi (Pemprov) Jawa Barat dalam mewujudkan "Jabar Juara Lahir Batin, Dengan Inovasi dan Kolaboras".
"Dispora dapat tugas bahwa kami harus mewujudkan dua dari ke-37 program Kang Emil, di antaranya milenial juara dan olahraga juara. Tadi kita saksikan para pesilat ini lincah dan cekatan itu melambangkan anak muda kita berprestasi khususnya di olahraga silat," jelasnya.
Dikatakannya, cabang olahraga (cabor) silat merupakan penyumbang medali emas terbanyak bagi Jawa Barat di setiap event, termasuk di Kejurnas dan Pekan Olahraga Nasional (POM). "Silat ini sudah dikenal merupakan penyumbang medali emas terbanyak di setiap event nasional dan internasional. Ini seiring dengan akan diselenggarakannya PON XX di Papua, saya berharap cabor silat jadi pedulang medali terbanyak buat kontingen Jabar sehingga bisa meraih juara dalam PON XX," terangnya.
Sedangkan perwakilan Pengprov IPSI Jabar, Sony Harsono menyebut, silat memiliki empat aspek, mulai dari olahraga, seni, bela diri dan spiritual. Festival silat 2019 ini merupakan program yang sejalan dengan aspek seni serta budaya silat.
Diakuinya, pihaknya bersama para tokoh serta organisasi lain sedang gencar meyakinkan UNESCO dengan terus menampilkan seni dan budaya silat.
"Selain prestasi seni juga akan kita prioritaskan untuk terus tampil bergemang karena yang ditampilkan di UNESCO juga untuk menjadikan pencak silat sebagai warisan budaya bukan benda. Sehingga tentu nantinya bukan milik Jawa Barat saja. Tapi milik dunia yang akan dikukuhkan pada tanggal 9 november. Mudah-mudahan itu jadi realita bagi kita," pungkasnya.(Ari/Rel)