BANDUNG,LENTERAJABAR.COM,-Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Jawa Barat (Jabar) .Dalam upaya untuk
menekan angka pengangguran di Jabar terus berupaya melakukan inovasi dan
terobosan-terobosan untuk membuka peluang usaha atau kerja bagi angkatan kerja
usia produktif.
Melalui Program Hiring Hall Desanya
(Hade) diharapkan keberhasilan Smart Nakertrans Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat .Dapat melahirkan
pelaku usaha dan wirausaha mandiri ini,tidak lepas dari keberadaan Balai
Latihan Kerja (BLK) Mandiri yang menjadi ujung tombak pelaksanaan pelatihan
kerja mandiri warga desa, di tempat mereka sendiri.Seperti daerah yang memiliki potensi wisata maka akan di latih tentang kepariwisataan berupa manajemen homestay dan cafe.Bila daerah itu memiliki potensi sumber hasil perkebunan maka akan di buat makanan olahan khas daerah tersebut.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai
Latihan Kerja (BLK) Mandiri Disnakertrans Jabar, Ujang Kusyadi menyebutkan,
“Tahun ini ada 15 angkatan pelatihan MTU. Sampai saat ini baru 10
kegiatan, sehingga masih ada lima lagi kegiatan, sementara terkait dengan
adanya pengurangan anggaran hingga Rp. 17, 4 Miliar pada anggaran
Disnakertrans, Ujang mengungkapkan kemungkinan untuk
tahun 2020 jumlah pelatihan ini akan berkurang.” paparnya.
Saat ditanya media
terkait mengenai tempat pelaksanaan dan rekrutmen peserta, disebutkan Ujang,
yang rekrut peserta adalah bagian penempatan, bina penta disnaker,dengan
usulan dari desa, yang direkomendasikan oleh kabupaten, usulan dilakukan
3-4 bulan sebelum pelaksanaan,jelasnya kepada wartawan di sela-sela kegiatan pelatihan di desa Neglawangi Kec.Kertasari Kabupaten Bandung Kamis (3/10/2019).
Lebih lanjut dikatakannya mengenai lokasi pelatihan disebutkan
Ujang tidak semua kabupaten terjangkau dengan desa-desanya, apalagi kabupaten
itu arahnya kepada kompetensi yang ada di desanya, penempatannya nggak langsung
ke lokasi, gitu, sedangkan kebanyakan disini (neglawangi) warganya tidak bisa
meninggalkan desa berlama-lama.
Terkait potensi untuk
warga Desa Neglawangi ini, pelatihan kuliner dilaksanakan didasarkan hasil alam
atau perkebunan yang dimiliki warga desa Neglawangi sebagai desa
penghasil teh dan kentang,untuk itu kuliner olahan makanan sesuai dengan
potensi yang ada, dari kentang, kripik, donat, bolu kentang, teh krispi
(cemilan),pungkas pria berkacamata ini.(Red/Ari)