BANDUNG,LENTERAJABAR.COM,-Sebagai upaya meningkatkan ketahanan keluarga, Tim Penggerak PKK Kota Bandung mengadakan seminar ketahanan keluarga dengan tema Menyelamatkan Benteng Peradaban Melalui Keluarga di Gedung Binangkit, Jalan Sukabumi Dalam, Kota Bandung, Rabu (16/10/2019).
Seminar tersebut menghadirkan dua narasumber yaitu Ketua TP PKK Kota Bandung, Siti Muntamah Oded dan Dosen Institut Pertanian Bogor (IPB), Euis Sunarti. Euis dikenal sebagai dosen yang konsen dalam bidang ketahanan dan pemberdayaan keluarga
Dalam kesempatan itu, Siti Muntamah menjelaskan mengenai perempuan dan ketahanan keluarga. Baginya, Perempuan memiliki banyak tugas yang berperan penting dalam menjaga ketahanan keluarga dan menciptakan generasi yang berkualitas.
"Perempuan memiliki banyak peran dalam membentuk sebuah karakter. Banyak manusia hebat lahir dari rahim yang hebat pula," ujar Umi panggilan akrabnya.
Menurutnya, dalam membentuk ketahanan keluarga yang berkualitas harus dibarengi dengan iman dan pengetahuan ilmu yang memadai. Sehingga keturunnya akan menjadi manusia yang pintar dan berakhlak baik.
"Banyak cara dalam membentuk ketahanan keluarga. Seperti kehangatan dalam menciptakan kebahagiaan keluarga. Melalui sentuhan kasih sayang ibu yang sholehah akan melahirkan keturunan yang hebat dan berakhlak baik. Oleh karenanya, kita harus terus belajar dan banyak membaca," katanya.
Sementara itu, menurut Euis Sinarti, salah satu yang aulit dibendung yaitu penurunan moral khususnya bagi para generasi muda yang masih labil dalam mengambil sikap. Tetapi, di sinilah peran orang tua sangat vital dalam mengontrol pola anak.
"Tidak bisa dipungkiri, dengan berkembanganya zaman banyak orang yang menggunakannya dengan negatif. Sehingga ini menjadi salah satu faktor menurunnya moal generasi muda. Tetapi, orang tua harus bisa mengontrol semua itu, sedikitnya untuk menekan hal-hal yang tidak diinginkan," ucap Euis.
Selain itu, keluarga harus menjadi wadah penyaring informasi sehingga informasi yang tidak benar dapat dibatasi. Melalui arahan keluarga, tingkah laku anak di luar rumah harus lebih bisa mengatur batas-batasan yang harus dihindari.
"Melihat banyak kasus belakangan ini, banyak anak yang memposting perkataan maupun konten yang tidak patut di media sosial. Keluarga harus bisa manjadi penyaring informasi dan memberikan arahan mengenai segala batasan yang harus dihindari," ujarnya.
Euis berharap, melalui seminar ini, ibu PKK Kota Bandung dapat lebih peka dan peduli dengan ketahanan keluarganya. Dengan lebih intens berkomunikasi dengan suami maupun anak-anaknya. Sehingga, segala pengaruh negatif dari luar dapat diminimalisir.
Sementara pada kesempatan itu, Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana kembali mengajak kepada orang tua untuk selalu berkomunikasi dengan anak-anaknya. Ia yakin, komunikasi modal utama dalam ketahanan keluarga.
"Ketahanan keluarga sebagai unit dasar yang berperan penting dalam menghasilkan SDM berkualitas. Sehingga mampu menepis masalah sosial yang terjadi seperti sosial, ekonomi bahkan budaya," katanya.
Yana menegaskan, setiap keluarga dituntut untuk memelihara bahkan meningkatkan ketahanannya antara fisik maupun kemampuan ekonomi. Seperti kebutuhan dasar pangan, Pendidikan dan Kesehatan serta religius.
"Komitmen dan komunikasi menjadi hal penting. Maka harus efektif dalam berkomunikasi di lingkungan keluarga," tuturnya.
Di samping itu, Yana menyarankan agar psikologis setiap keluarga harus baik. Ketahanan psikologi sebagai garda utama untuk mengelola emosi agar menghasilkan konsep diri yang positif.
"Ini masuk dalam kebutuhan kita. Maka setiap keluarga harus terkendali mulai fisik bahkan psikologisnya," ujar Yana.
Terkait dengan perkembangan zaman, Yana berpesan agar orang tua mampu mengawasi penggunaan media sosial anak-anaknya.
"Ini harus menjadi perhatian lebih. Peran orang tua harus ada dalam pengawasan anak-anaknya ketika beraktivitas menggunakan medsos," tegasnya. (*)