BANDUNG,LENTERAJABAR.COM,-Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Barat memiliki
dua garapan. Pertama tenaga kerja, kedua
transmigran. Berbicara tenaga kerja ada dua, pertama bagaimana pemprov
jabar menghadirkan tenaga kerja yang berdaya saing dan kompetitif, sehingga bisa
mengisi semua jenis pekerjaan dan jabatan, apalagi sekarang dengan
tuntutan revolusi industri 4.0.
Kedua bagaimana
pemprov Jabar menjaga harmonisasi dan kondusiftifitas antara dunia industri dan
dunia pekerja, antara investasi dengan semua permasalahan yang berkaitan
dengan ketenakerjaan.
Dalam upaya untuk
menekan angka pengangguran di Jawa Barat . Disnakertrans sudah mempersiapkan 3 program utama. Pertama smart
nakertrans. Kedua program Migrant juara, ketiga Millenial juara. Disnakertrans di
bawah kepemimpinan M. Ade Afriandi
terus melakukan inovasi untuk
mencapai efektivitas upaya pengurangan pengangguran dalam mencapai tujuannya
dengan merubah pola yang selama ini dijalani.Pola jembut bola mensasar
daerah-daerah tertentu atau desa-desa untuk di berikan pelatihan melalui Mobile Training Unit (MTU) ,
berdasarkan potensi yang dimiliki wilayahnya.
Disnakertrans jabar dengan Smart
nakerTrans menggelar program Hiring Hall Desa (Hade) salah satunya dengan
melaksanakan kegiatan yang berkerjasama dengan Balai Latihan Kerja (BLK)
Mandiri.
Kadisnakertrans Jabar M. Ade
Afriandi, menyebutkan , pemilihan lokasi pelatihan di desa, seperti Desa
Neglawangi Kec. Kertasari ini karena desa Neglawangi ini termasuk desa
tertinggal yang warganya tidak memiliki lahan sendiri, semua rumah warga disini
hanya HGB (Hak Guna Bangunan) milik PT.Perhutani, termasuk juga gedung Balai
Desa, Sekolah, Puskesmas dan Masjid semua lahan milik Perhutani , tutur Ade Afriandi di Balai Desa Neglawangi Kec. Kertasari Kabupaten Bandung. Kamis (3/10/2019).
Desa Neglawangi dengan
jumlah warga sekitar 4000 jiwa memiliki angkatan kerja atau usia produktif
sekitar 40% dengan tingkat pendidikan mayoritasnya lulusan SD dan sisanya
lulusan SLTP.
Melihat cukup besarnya usia
produktif inilah maka Disnakertrans Jabar melalui BLK Mandiri melakukan
pelatihan Kuliner dan Las Listrik Dasar.Kegiatan ini dikuti 30 peserta warga
Neglasari diharapkan dapat menjadi pelaku usaha dan wirausahawan, baik
sebagai pelaku kuliner maupun sebagai tukang Las”, jelasnya.
Menurut Ade berdasarkan, data dari BPS Jabar, angka pengangguran di Jabar
sekitar 1,8 juta jiwa atau sebesar 8,2% dari jumlah penduduk Jabar yang saat
ini sudah mencapai 48 juta jiwa lebih. Karena itu diharapkan pada akhir
jabatan Gubernur dapat menurunkan angka pengangguran sebesar 1% yaitu dari
8,92% menjadi 7,9 %. Namun, sampai akhir Agustus lalu, Disnakertrans Jabar
sudah berhasil mencapai 7,6 %. ini sudah melebihi target 1%, ujarnya.
Ditambahkannya pada APBD
2019 ini, kita akan melatih tenaga kompetensi mandiri sebanyak 850 orang; 400
orang kompetensi; dan 200 tenaga kerja migran ke Jepang. Semua peserta yang
sudah kita latih di desa-desa nanti akan ada pelatihan lagi untuk mendapatkan
sertifikasi. sedangkan bagi pelatih akan juga dilakukan uji kompetensi untuk
mendapatkan sertifikasi pelatih, pungkasnya.(Red/Ari)