Notification

×

Iklan

Iklan

Pola Jemput Bola Dilakukan Disnakertrans Jawa Barat

Jumat, 04 Oktober 2019 | 11:06 WIB Last Updated 2019-10-07T05:14:24Z

BANDUNG,LENTERAJABAR.COM,-Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Barat memiliki dua garapan.  Pertama tenaga kerja,  kedua transmigran.  Berbicara tenaga kerja ada dua, pertama bagaimana pemprov jabar menghadirkan tenaga kerja yang berdaya saing dan kompetitif, sehingga bisa mengisi semua jenis pekerjaan dan jabatan,  apalagi sekarang dengan tuntutan revolusi industri 4.0.
Kedua bagaimana pemprov Jabar menjaga harmonisasi dan kondusiftifitas antara dunia industri dan dunia pekerja,  antara investasi dengan semua permasalahan yang berkaitan dengan ketenakerjaan.
Dalam upaya untuk menekan angka pengangguran di Jawa Barat . Disnakertrans  sudah mempersiapkan 3 program utama. Pertama  smart nakertrans. Kedua program Migrant juara,  ketiga  Millenial juara.          Disnakertrans di bawah  kepemimpinan  M. Ade Afriandi  terus melakukan inovasi untuk mencapai efektivitas upaya pengurangan pengangguran dalam mencapai tujuannya dengan merubah pola yang selama ini dijalani.Pola jembut bola mensasar daerah-daerah tertentu atau desa-desa  untuk di berikan  pelatihan melalui Mobile Training Unit (MTU) , berdasarkan potensi yang dimiliki wilayahnya.
Disnakertrans jabar dengan Smart nakerTrans menggelar program Hiring Hall Desa (Hade) salah satunya dengan melaksanakan kegiatan yang berkerjasama dengan Balai Latihan Kerja (BLK)  Mandiri.
Kadisnakertrans Jabar M. Ade Afriandi,  menyebutkan , pemilihan lokasi pelatihan di desa, seperti Desa Neglawangi Kec. Kertasari ini karena desa Neglawangi ini termasuk desa tertinggal yang warganya tidak memiliki lahan sendiri, semua rumah warga disini hanya HGB (Hak Guna Bangunan) milik PT.Perhutani, termasuk juga gedung Balai Desa, Sekolah, Puskesmas dan Masjid semua lahan milik Perhutani , tutur  Ade Afriandi di Balai Desa Neglawangi Kec. Kertasari Kabupaten Bandung. Kamis (3/10/2019).
Desa Neglawangi  dengan jumlah warga sekitar 4000 jiwa memiliki angkatan kerja atau usia produktif sekitar 40% dengan tingkat pendidikan mayoritasnya lulusan SD dan sisanya lulusan SLTP.
Melihat cukup besarnya usia produktif inilah maka Disnakertrans Jabar melalui BLK Mandiri melakukan pelatihan Kuliner dan Las Listrik Dasar.Kegiatan ini dikuti 30 peserta warga Neglasari diharapkan dapat menjadi pelaku usaha  dan wirausahawan, baik sebagai pelaku kuliner maupun sebagai tukang Las”, jelasnya.
Menurut  Ade berdasarkan, data dari BPS Jabar, angka pengangguran di Jabar sekitar 1,8 juta jiwa atau sebesar 8,2% dari jumlah penduduk Jabar yang saat ini sudah mencapai 48 juta jiwa lebih. Karena itu diharapkan pada akhir jabatan Gubernur dapat menurunkan angka pengangguran sebesar 1% yaitu dari 8,92% menjadi 7,9 %. Namun, sampai akhir Agustus lalu, Disnakertrans Jabar sudah berhasil mencapai 7,6 %. ini sudah melebihi target 1%, ujarnya.
                                                                                                                                                                          Lebih  lanjut dikatakan  Ade,keberhasilan ini dicapai karena Disnakertrans Jabar, menerapkan sistem jemput bola. dimana dulu, calon tenaga kerja direkrut dan dilatih di BLK. Namun kini, kita yang datang ke desa-desa melalui Mobile Training Unit (MTU) yang isinya peralatan pelatihan yang siap bergerak ke desa- desa lokasi pelatihan.
Ditambahkannya pada APBD 2019 ini, kita akan melatih tenaga kompetensi mandiri sebanyak 850 orang; 400 orang kompetensi; dan 200 tenaga kerja migran ke Jepang. Semua peserta yang sudah kita latih di desa-desa nanti akan ada pelatihan lagi untuk mendapatkan sertifikasi. sedangkan bagi pelatih akan juga dilakukan uji kompetensi untuk mendapatkan sertifikasi pelatih, pungkasnya.(Red/Ari)

×
Berita Terbaru Update