BANDUNG,LENTERAJABAR.COM,-Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (Bidang ) Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat (Jabar) siap menghapus stigma lulusan SMK sebagai penyumbang pengangguran terbesar. Hal itu diungkapkan Kabid PSMK, Deden Syaiful Hidayat saat apel pagi di Halaman Kantor Disdik Jabar, Jln. Dr. Radjiman No. 6, Kota Bandung, Senin (14/10/2019).
Menurut Deden, salah satu strategi yang dilakukan, yakni melalui revitalisasi SMK. “Salah satu upaya yang dilakukan untuk menghapus stigma tersebut adalah dengan menyukseskan program revitalisasi SMK,” ujarnya dalam siaran pers, Selasa (15/10/2019).
Selain itu, lanjut Deden, pihaknya akan mengembangkan kerja sama dengan industri melalui penyelarasan kurikulum, bekerja sama dengan Bidang Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) guna meningkatkan kompetensi guru SMK serta mengajarkan bagaimana cara berwirausaha bagi siswa lulusan SMK.
“Peserta didik harus dilatih berwirausaha, mengingat tidak semua perusahaan mampu menampung lulusan SMK. Guru juga dituntut bisa mendorong siswanya agar dapat bersaing di dunia wirausaha,” ujarnya.
Lulusan SMK juga, tambah Deden, dituntut memiliki keterampilan serta wawasan global. Ini penting agar keterserapan tenaga kerja lulusan SMK terus meningkat.
“Faktor yang menunjang kompetensi lulusan SMK agar dapat bersaing di dunia kerja adalah melaksanakan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan dunia industri. Selain itu, disediakan pula pembekalan sertifikasi kompetensi bagi calon lulusannya,” tuturnya.
Termasuk, lanjutnya, mempersiapkan berbagai program. Seperti teaching factory, link and match dengan pihak industri serta mengikutsertakan siswa untuk magang di beberapa industri.
“Kami juga berharap, Aparatur Sipil Negara (ASN) Disdik Jabar bisa menyosialisasikan program ini. Upaya lainnya, melalui kolaborasi Bidang PSMK dengan Bidang GTK guna meningkatkan kualitas guru di sekolah,” pungkasnya.(Ari/Rel)
Menurut Deden, salah satu strategi yang dilakukan, yakni melalui revitalisasi SMK. “Salah satu upaya yang dilakukan untuk menghapus stigma tersebut adalah dengan menyukseskan program revitalisasi SMK,” ujarnya dalam siaran pers, Selasa (15/10/2019).
Selain itu, lanjut Deden, pihaknya akan mengembangkan kerja sama dengan industri melalui penyelarasan kurikulum, bekerja sama dengan Bidang Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) guna meningkatkan kompetensi guru SMK serta mengajarkan bagaimana cara berwirausaha bagi siswa lulusan SMK.
“Peserta didik harus dilatih berwirausaha, mengingat tidak semua perusahaan mampu menampung lulusan SMK. Guru juga dituntut bisa mendorong siswanya agar dapat bersaing di dunia wirausaha,” ujarnya.
Lulusan SMK juga, tambah Deden, dituntut memiliki keterampilan serta wawasan global. Ini penting agar keterserapan tenaga kerja lulusan SMK terus meningkat.
“Faktor yang menunjang kompetensi lulusan SMK agar dapat bersaing di dunia kerja adalah melaksanakan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan dunia industri. Selain itu, disediakan pula pembekalan sertifikasi kompetensi bagi calon lulusannya,” tuturnya.
Termasuk, lanjutnya, mempersiapkan berbagai program. Seperti teaching factory, link and match dengan pihak industri serta mengikutsertakan siswa untuk magang di beberapa industri.
“Kami juga berharap, Aparatur Sipil Negara (ASN) Disdik Jabar bisa menyosialisasikan program ini. Upaya lainnya, melalui kolaborasi Bidang PSMK dengan Bidang GTK guna meningkatkan kualitas guru di sekolah,” pungkasnya.(Ari/Rel)