BANDUNG,LENTERAJABAR.COM,- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jawa Barat menjadikan Desa Ciburuy, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat sebagai Desa Cageur yaitu desa calon generasi unggul dan sarehat. Peresmian Desa Cageur oleh Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum dan Wakil Bupati Bandung Barat Hengki Kurniawan, Rabu (20/11/2019).
“Hari ini Baznas Provinsi Jawa Barat secara resmi meluncurkan program Desa Cageur di Desa Ciburuy. Ini sebagai salah satu wujud kepedulian kami kepada masyarakat Jawa barat pada umumnya dan khususnya di Ciburuy. Sekaligus sebagai sarana penyaluran zakat yang telah kami himpun kepada masyarakat secara langsung melalui program ini," kata Ketua Badan Amil Zakat Nasional Baznas Provinsi Jawa Barat DR. (EC) KH. Arif Ramdani. Lc. M.H.
Ia menambahkan pogram ini berlangsung selama 3 bulan, 100 anak dan balita akan mendapatkan makanan padat gizi untuk meningkatkan status gizi mereka agar sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Ia mengungkapkan, Desa Ciburuy menjadi salah satu titik kasus stunting yang cukup banyak ditemukan. Desa Cageur merupakan kegiatan yang diinisiasi oleh Baznas Provinsi Jawa Barat dalam mendukung program pemerintah untuk memutus mata rantai stunting di Indonesia dan khususnya di Jawa Barat yang menjadi salah satu daerah prioritas
“Harapannya program ini menjadi percontohan dalam usaha pencegahan stunting di Jabar dan akan muncul Desa Cageur lainnya, sehingga akan semakin banyak anak yang terbantu dan sehat sehingga bermunculan generasi yang unggul dan sehat," harapnya.
Berdasarkan Data BKKBN sebanyak 29,9 persen atau 2,7 juta balita di Jawa Barat terkena stunting pada tahun 2018. Hal ini lah yang mendasari pemerintah beserta berbagai instansi bergerak bersama untuk memutus mata rantai stunting di Indonesia dengan berbagai program berbasis nutrisi.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan perlu penyadaran kepada masyarakat bahwa stunting itu berbahaya. Bagaimana pun juga tumbuh kembang anak dan kecukupan gizinya berasal dari kondisi keluarga.
"Keluarga itu sangat penting, dari sinilah perkembangan anak berawal. Jangan hanya berbicara tentang makanan dan kesehatan, tapi semua pada dasarnya lahir dari sebuah keluarga yang sakinah, mawadah dan warohmah," kata Ruzhanul.
Pihaknya akan mengajak seluruh kepala daerah se-Jabar untuk melakukan study banding ke daerah lain yang penanganan stuntingnya baik.
"Saya juga berhara tidak hanya di Desa Ciburuy saja tapi di desa lain pun di adakan Desa Cageur," pungkasnya.(Rel/Rie)
“Hari ini Baznas Provinsi Jawa Barat secara resmi meluncurkan program Desa Cageur di Desa Ciburuy. Ini sebagai salah satu wujud kepedulian kami kepada masyarakat Jawa barat pada umumnya dan khususnya di Ciburuy. Sekaligus sebagai sarana penyaluran zakat yang telah kami himpun kepada masyarakat secara langsung melalui program ini," kata Ketua Badan Amil Zakat Nasional Baznas Provinsi Jawa Barat DR. (EC) KH. Arif Ramdani. Lc. M.H.
Ia menambahkan pogram ini berlangsung selama 3 bulan, 100 anak dan balita akan mendapatkan makanan padat gizi untuk meningkatkan status gizi mereka agar sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Ia mengungkapkan, Desa Ciburuy menjadi salah satu titik kasus stunting yang cukup banyak ditemukan. Desa Cageur merupakan kegiatan yang diinisiasi oleh Baznas Provinsi Jawa Barat dalam mendukung program pemerintah untuk memutus mata rantai stunting di Indonesia dan khususnya di Jawa Barat yang menjadi salah satu daerah prioritas
“Harapannya program ini menjadi percontohan dalam usaha pencegahan stunting di Jabar dan akan muncul Desa Cageur lainnya, sehingga akan semakin banyak anak yang terbantu dan sehat sehingga bermunculan generasi yang unggul dan sehat," harapnya.
Berdasarkan Data BKKBN sebanyak 29,9 persen atau 2,7 juta balita di Jawa Barat terkena stunting pada tahun 2018. Hal ini lah yang mendasari pemerintah beserta berbagai instansi bergerak bersama untuk memutus mata rantai stunting di Indonesia dengan berbagai program berbasis nutrisi.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan perlu penyadaran kepada masyarakat bahwa stunting itu berbahaya. Bagaimana pun juga tumbuh kembang anak dan kecukupan gizinya berasal dari kondisi keluarga.
"Keluarga itu sangat penting, dari sinilah perkembangan anak berawal. Jangan hanya berbicara tentang makanan dan kesehatan, tapi semua pada dasarnya lahir dari sebuah keluarga yang sakinah, mawadah dan warohmah," kata Ruzhanul.
Pihaknya akan mengajak seluruh kepala daerah se-Jabar untuk melakukan study banding ke daerah lain yang penanganan stuntingnya baik.
"Saya juga berhara tidak hanya di Desa Ciburuy saja tapi di desa lain pun di adakan Desa Cageur," pungkasnya.(Rel/Rie)