BANDUNG,LENTERAJABAR.COM,-Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat (Jabar) memberikan penghargaan kepada dua guru berprestasi yang berhasil membuat inovasi dan perubahan bagi dunia pendidikan.
Apresiasi tersebut diberikan kepada Adistyana Pitaloka, guru SLB Negeri Subang yang meraih juara I Anugerah Pemuda Pelopor Bidang Pendidikan Tingkat Nasional yang diselenggarakan Kementerian Pemuda dan Olahraga di Jakarta pada 28 Oktober 2019. Adistyana berhasil menciptakan Kamus Kode Menari Anak Disabilitas.
Satu lagi kepada guru SLBN Cinta Asih Kabupaten Bandung, Dini Handayani yang menyabet juara I Kompetisi Inovasi Jawa Barat Tahun 2019 Tingkat Provinsi melalui inovasi “Indonesian Deaf and Blind Communication System”, mewakili Disdik Jabar di Youth Center pada 28 Oktober 2019.
Sekdisdik Jabar, Firman Adam mengaku bangga atas prestasi yang diraih kedua guru berprestasi tersebut.
"Semoga, penghargaan ini semakin membangkitkan semangat serta memotivasi guru lain agar terus berinovasi demi kemajuan pendidikan," ujar Sekdisdik saat memberikan sambutan pada apel pagi di Halaman Kantor Disdik Jabar, Jln. Dr. Radjiman No. 6, Kota Bandung, Senin (4/11/2019).
Menurutnya, penghargaan ini bukanlah sesuatu yang harus diraih."Ini hanya buah dari kerja keras yang telah dilakukan para guru," ucapnya.
Sekdisdik berharap, Aparatur Sipil Negara (ASN) Disdik Jabar bisa menjadi juara seperti kedua guru berprestasi tersebut. Sehingga, mampu menjadi contoh dan teladan bagi masyarakat luas.
Adistyana Pitaloka, guru berprestasi ini sangat bersyukur dan bangga. Ia juga memotivasi tenaga pendidik/guru lain agar terus berprestasi dan memberikan inovasi terbaru.
"Alhamdulillah, saya bangga sekali dan sangat bersyukur atas pencapaian ini. Saya senang bisa mengharumkan pendidikan luar biasa dan menjadi satu-satunya perwakilan dari Provinsi Jawa Barat," ucapnya bangga.
Ia juga berharap dapat menginspirasi dan memberi dampak pada proses pendidikan yang ada di Jawa Barat. "Semoga, ke depan bermunculan guru-guru SLB berpotensi dan bisa bersaing hingga tingkat nasional," pungkasnya.(Ari/Rel)