BANDUNG,LENTERAJABAR.COM,-Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat (jabar) melaui Bidang Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK) akan mengelar acara "Milenial Camp 2019" di Bumi Perkemahan Cibodas, Kab. Cianjur.Akan dilangsungkan selama 3 hari Senin-Rabu,18-20 November 2019.
Kegiatan tersebut akan diikuti ribuan pelajar SMA, SMK, SLB, dan Madrasah Aliyah (MA) Se-Jawa Barat.Pada ajang itu juga,mereka akan mendeklarasikan “Pelajar Damai Pelajar Juara”.
Kepala PKLK Disdik Jabar, Nanang Nurwasid mengatakan, peserta dalam kegiatan ini mencapai 1.080 pelajar SMA, SMK, SLB, dan MA se-Jabar. Tema yang diusung dalam kegiatan yang mengutamakan pembinaan karakter kepada siswa tersebut adalah "Pelajar Damai, Pelajar Juara".
Dengan adanya deklarasi itu diharapkan siswa mendapat pengetahuan tentang bahaya radikalisme dan cara mencegahnya. Diharapkan juga, pengetahuan yang mereka dapatkan selama 3 hari tersebut bisa menjadi bekal ke depannya agar mereka tidak terpapar soal radikalisme dan terorisme.
“Dalam Milenial Camp nanti, sekitar 1.080 akan mendeklarasikan ‘Pelajar Damai Pelajar Juara’. Mayoritas peserta yang 50 persen perempuan dan 50 laki-laki itu adalah pengurus OSIS dan Rohis di 27 kabupaten/kota. Kami berharap deklarasi ini menjadi renungan dan pengetahuan bagi para siswa tentang toleransi dan jauh dari radikalisme,” kata Nanang,Minggu (17/11/2019)
Dikatakan, tujuan Milenial Camp selain untuk mempererat silaturahmi di antara pelajar, juga untuk memberikan kesadaran kepada mereka tentang bahaya radikalisme, terorisme, dan berita hoax. Di samping itu, ia melanjutkan untuk memberi partisipasi pelajar dalam menangkal; bahaya radikalisme, terorisme, dan berita hoaks demi menjaga keutuhan NKRI.
Lalu, untuk memberi pembekalan dan pelatihan dalam rangka kontra narasi radikalisme di dunia maya.“Yang terpenting juga dengan kegiatan ini kita ingin mencetak pelajar sebagai promotor perdamaian di dunia maya,” terangnya.
Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut Gubernur Jawa Barat, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Kadisdik Jabar, Kapolda, Pangdam III Siliwangi, Ketua umum dan ketua harian Jabar Bergerak, Kabid PKLK Disdik Jabar, tokoh pemuda, dll.
"Materi dalam Milenial Camp ini adalah motivational speech yang insyaAllah langsung disampaikan Pak Gubernur. Kemudian, ada stadium general, workshop, dan inagurasi tentang anti radikalisme, serta deklarasi ‘Pelajar Damai, Pelajar Juara," kata Nanang.
Lebih lanjut dikatakan Nanang, pihaknya sengaja mengetengahkan tema radikalisme agar sedini mungkin para pelajar dibekali masalah bahaya radikalisme dan terorisme. Ini dilakukan untuk mengantisipasi agar para pelajar tidak terpapar radikalisme dan terorisme.
“Terlebih, antisipasi bahaya radikalisme di kalangan pelajar juga menjadi salah satu program kajian yang terus disosialisasikan Disdik Jabar,” jelas Pak Guru demikian Nanang sering disapa.
Nanang menambahkan dalam Milenial Camp juga akan ditampilkan kreasi seni dari siswa anak berkebutuhan khusus (ABK),tuturnya seraya menerangkan tidak hanya itu, kita juga mengapresiasi para guru dan siswa ABK yang berprestasi, baik level provinsi maupun nasional,pungkas pejabat yang murah senyum ini.(Rie/Rel)
Kegiatan tersebut akan diikuti ribuan pelajar SMA, SMK, SLB, dan Madrasah Aliyah (MA) Se-Jawa Barat.Pada ajang itu juga,mereka akan mendeklarasikan “Pelajar Damai Pelajar Juara”.
Kepala PKLK Disdik Jabar, Nanang Nurwasid mengatakan, peserta dalam kegiatan ini mencapai 1.080 pelajar SMA, SMK, SLB, dan MA se-Jabar. Tema yang diusung dalam kegiatan yang mengutamakan pembinaan karakter kepada siswa tersebut adalah "Pelajar Damai, Pelajar Juara".
Dengan adanya deklarasi itu diharapkan siswa mendapat pengetahuan tentang bahaya radikalisme dan cara mencegahnya. Diharapkan juga, pengetahuan yang mereka dapatkan selama 3 hari tersebut bisa menjadi bekal ke depannya agar mereka tidak terpapar soal radikalisme dan terorisme.
“Dalam Milenial Camp nanti, sekitar 1.080 akan mendeklarasikan ‘Pelajar Damai Pelajar Juara’. Mayoritas peserta yang 50 persen perempuan dan 50 laki-laki itu adalah pengurus OSIS dan Rohis di 27 kabupaten/kota. Kami berharap deklarasi ini menjadi renungan dan pengetahuan bagi para siswa tentang toleransi dan jauh dari radikalisme,” kata Nanang,Minggu (17/11/2019)
Dikatakan, tujuan Milenial Camp selain untuk mempererat silaturahmi di antara pelajar, juga untuk memberikan kesadaran kepada mereka tentang bahaya radikalisme, terorisme, dan berita hoax. Di samping itu, ia melanjutkan untuk memberi partisipasi pelajar dalam menangkal; bahaya radikalisme, terorisme, dan berita hoaks demi menjaga keutuhan NKRI.
Lalu, untuk memberi pembekalan dan pelatihan dalam rangka kontra narasi radikalisme di dunia maya.“Yang terpenting juga dengan kegiatan ini kita ingin mencetak pelajar sebagai promotor perdamaian di dunia maya,” terangnya.
Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut Gubernur Jawa Barat, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Kadisdik Jabar, Kapolda, Pangdam III Siliwangi, Ketua umum dan ketua harian Jabar Bergerak, Kabid PKLK Disdik Jabar, tokoh pemuda, dll.
"Materi dalam Milenial Camp ini adalah motivational speech yang insyaAllah langsung disampaikan Pak Gubernur. Kemudian, ada stadium general, workshop, dan inagurasi tentang anti radikalisme, serta deklarasi ‘Pelajar Damai, Pelajar Juara," kata Nanang.
Lebih lanjut dikatakan Nanang, pihaknya sengaja mengetengahkan tema radikalisme agar sedini mungkin para pelajar dibekali masalah bahaya radikalisme dan terorisme. Ini dilakukan untuk mengantisipasi agar para pelajar tidak terpapar radikalisme dan terorisme.
“Terlebih, antisipasi bahaya radikalisme di kalangan pelajar juga menjadi salah satu program kajian yang terus disosialisasikan Disdik Jabar,” jelas Pak Guru demikian Nanang sering disapa.
Nanang menambahkan dalam Milenial Camp juga akan ditampilkan kreasi seni dari siswa anak berkebutuhan khusus (ABK),tuturnya seraya menerangkan tidak hanya itu, kita juga mengapresiasi para guru dan siswa ABK yang berprestasi, baik level provinsi maupun nasional,pungkas pejabat yang murah senyum ini.(Rie/Rel)