JAKARTA .LENTERAJABAR.COM,-Atalia Ridwan Kamil mendapat penghargaan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) kategori Forum Peningkatan Makan Ikan (Forikan) dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Penghargaan diberikan langsung oleh Menteri KKP Edhy Prabowo di Jakarta Convention Center, Sabtu (14/12/19).
Atalia mendapatkan penghargaan karena perannya sebagai Ketua Umum Forikan Provinsi Jawa Barat begitu menonjol dalam mengampanyekan makan ikan kepada anak usia dini.
Atas penghargaan ini, Atalia semakin termotivasi untuk mengampanyekan gerakan makan ikan kepada masyarakat khususnya anak usia dini. Menurutnya, anak-anak pendidikan usia sini (Paud) merupakan sasaran yang tepat karena ikan memiliki nutrisi yang baik dan bermanfaat bagi pertumbuhan tubuh dan otak anak.
"Jadi ini sebagai bentuk apresiasi yang luar biasa pada kami, dan tentu akan mendorong kami untuk lebih bergerak lebih gesit lagi, maju lagi," imbuhnya.
Atalia menambahkan, sejauh ini, Pemdaprov Jabar melalui dinas terkait dan stakeholders giat mengampanyekan Gemarikan untuk mencegah stunting atau kecebolan.
"Kami punya program Sarling (Siaran Keliling). Dengan program Sarling tersebut kami sampaikan bahwa makan ikan itu enak dan menyehatkan. Pembiasaan baik inilah yang kami harapkan,”Atalia menjelaskan.
Sehari sebelumnya di tempat yang sama, Atalia juga dianugerahi Penghargaan Himpaudi Award atas dedikasi, sinergi, dan kolaborasi dengan Himpunan Pendidik PAUD (Himpaudi). Penghargaan juga diberikan Menteri KKP pada Puncak HUT XIV Himpaudi dan Apresiasi Kreativitas Pejuang Paud (AKPP) III tahun 2019.
"Sebagai bunda paud kami melakukan sebuah program bersama yaitu sosiasiasi gemar makan ikan, termasuk kami memberikan sosialisasi secara langsung ke paud-paud. Yang kami lakukan adalah membacakan buku cerita termasuk ada icip-icip dari DKP," kata Bunda Paud Jawa Barat.
Atalia juga telah membuat buku berjudul 'Mia dan Ikan Goreng' yang kerap dibacakan setiap ia mengunjungi paud. Dengan buku itu Atalia memotivasi anak-anak gemar makan ikan. Sementara bagi orang tuanya khususnya ibu dimotivasi untuk menjadikan ikan sebagai menu wajib di rumah.
Selain Atalia, juga terdapat sembilan provinsi penerima Himpaudi Award, yaitu Provinsi Sumatera Barat, Aceh, DKI Jakarta, Banten, Bengkulu, Kalimantan Selatan, Jambi, Papua dan Kepulauan Riau. Untuk tingkat kecamatan terdapat tujuh, dan tingkat kelurahan atau desa sebanyak delapan desa.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat Jafar Ismail menyatakan, penghargaan tersebut adalah bukti bahwa kerja keras selama ini membuahkan hasil dan tentu diapresiasi oleh pemerintah pusat.
"Kami dengan Ketua Umum Forikan, Ibu Atalia ingin terus mengenalkan kepada anak-anak sejak dini berbagai macam olahan ikan sehingga mereka bisa membiasakan diri untuk makan ikan. Seperti kita ketahui bahwa negara-negara maju itu adalah negara yang konsumsi ikannya sangat tinggi seperti Jepang dan Korea. Jadi selain cegah stunting juga untuk mencerdaskan," kata Jafar.
"Kami juga membina UKM-UKM untuk memproduksi berbagai macam jenis olahan ikan yang kekinian agar menarik dan disukai anak-anak," tambahnya.
Direktur Jenderal PDSPKP (Penguatan Daya Saing Produk Kelautan Perikanan), Agus Suherman mengatakan, acara ini merupakan salah satu upaya sosialisasi masyarakat tentang pentingnya makan ikan karena ikan menyehatkan.
Menurutnya, acara Himpaudi Award tersebut juga sengaja disinergikan pada serangkaian Peringatan Hari Ikan Nasional (Harkannas) 2019 karena Himpaudi mempunyai program pencegahan stunting, yang sama dengan Gemarikan.
"Sesuai dengan tema acara hari Konsumsi Ikan Meningkatkan Daya Saing Bangsa, maka dari itu kami dari KKP tidak pernah surut mengajak masyarakat untuk terus mengonsumsi ikan," kata Agus.
“Adanya sinergi dan MoU antara Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan Himpaudi maka pogram Gemarikan bisa diterapkan setiap daerah di Indonesia,” tambahnya. (Rel/Rie)