LEMBANG.LENTERAJABAR.COM,-Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara (Seskoau) Lembang, Kab. Bandung Barat, ditunjuk sebagai tuan rumah pelaksana Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Panahan yang berlangsung dari 13-21 Desember 2019. Kegiatan tersebut bekerja sama dengan Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Pusat.
Danseskoau Archery Open Tournament 2019 tersebut, diikuti oleh ratusan peserta dari belasan provinsi di Indonesia. Adapun peserta yang terlibat semua usia dari berbagai kalangan baik instansi, kampus, sekolahan, klub panahan maupun perorangan. Semua atlet dapat berlomba dalam berbagai kelas perorangan putra- putri maupun kelas beregu putra-putri.
Sedangkan kategori perlombaan meliputi, Nas (Standar Bow) U-9, Nas (Standar Bow) U-12, Nas (Standar Bow) U-15, Nas (Standar Bow) Umum, Recurve Umum, Compound Umum, dan Barebow Umum. Sedangkan peserta usia dari 20 tahun ke bawah maksimal kelahiran 1999, dengan kategori perlombaan Recurve U-20, Compound U-20, dan Nas (Standar Bow) U-20.
Komandan Seskoau, Marsda TNI Henri Alfiandi mengatakan, tujuan diselenggarakannya Kejurnas Panahan tersebut untuk meningkatkan dan memasyarakatkan olahraga panahan dan mencari bibit-bibit muda atlet berprestasi dalam rangka kaderisasi atlet yang akan dipersiapkan untuk SEA Games 2022 dan Olimpiade 2024 mendatang.
"Jadi Seskoau memiliki klub panahan, dari situ muncul ide untuk menggelar kejuaraan, disamping mengasah para atlet kita atau anggota Seskoau. Dan ingin mengajak klub-klub atau kumpulan memanah. Dari situ berkembang lagi jadi kejuaraan nasional, ini jadi tantangan. Ketika ide tersebut berjalan, dimatangkan dan terlaksana lah," kata Henrikepada media usai membuka Kejurnas, Jumat (13/12/2019).
Menurut Henri, dilibatkannya peserta dengan usia di bawah 20 tahun mengingat mereka merupakan bibit-bibit dan calon-calon atlet penerus. "Kalau yang berprestasi sudah ada wadahnya. Mudah-mudahan ini juga jadi refleksi untuk kami, sejauh mana kemampuan para atlet yang dimiliki Seskoau," ungkapnya.
Rencananya, pihaknya pun menginginkan even tersebut menjadi agenda tahunan. Keberhasilan Kejurnas tersebut akan menjadi bahan evaluasi dan diliat kekurangannya. Apalagi, yang diharapkan oleh pihaknya, olahraga panahan ini bisa semakin mendunia.
"Saya mendapatkan informasi beberapa tempat mengadakan, tapi tidak bisa continue. Makanya nanti kami evaluasi hal itu, kapan bisa melaksanakan tahunan. Fasilitas sudah disiapkan, kapan fasilitas Sesko bisa dipakai, saat kita off yaitu dari November sampai Januari, karena siswa Sesko tidak ada. Dan juga kebetulan bertepan libur sekolah, supaya para remaja bisa ikut seluruh Indonesia," terangnya.
Antusias dari para orang tua yang anaknya berusia di bawah 20 tahun ikut serta pada Kejurnas ini, kata dia, sangat besar dan puas dengan fasilitas yang ada. "Yang sudah terdaftar ada 19 Provinsi, kemungkinan akan bertambah. Jumlahnya 827 peserta, belum yang beregu. Di luar ekspektasi kami yang hanya sekitar 500'an. Ini bukti mereka para atlet dan pecinta panahan butuh even-even seperti ini," pungkasnya.(Rel/Rei)
Danseskoau Archery Open Tournament 2019 tersebut, diikuti oleh ratusan peserta dari belasan provinsi di Indonesia. Adapun peserta yang terlibat semua usia dari berbagai kalangan baik instansi, kampus, sekolahan, klub panahan maupun perorangan. Semua atlet dapat berlomba dalam berbagai kelas perorangan putra- putri maupun kelas beregu putra-putri.
Sedangkan kategori perlombaan meliputi, Nas (Standar Bow) U-9, Nas (Standar Bow) U-12, Nas (Standar Bow) U-15, Nas (Standar Bow) Umum, Recurve Umum, Compound Umum, dan Barebow Umum. Sedangkan peserta usia dari 20 tahun ke bawah maksimal kelahiran 1999, dengan kategori perlombaan Recurve U-20, Compound U-20, dan Nas (Standar Bow) U-20.
Komandan Seskoau, Marsda TNI Henri Alfiandi mengatakan, tujuan diselenggarakannya Kejurnas Panahan tersebut untuk meningkatkan dan memasyarakatkan olahraga panahan dan mencari bibit-bibit muda atlet berprestasi dalam rangka kaderisasi atlet yang akan dipersiapkan untuk SEA Games 2022 dan Olimpiade 2024 mendatang.
"Jadi Seskoau memiliki klub panahan, dari situ muncul ide untuk menggelar kejuaraan, disamping mengasah para atlet kita atau anggota Seskoau. Dan ingin mengajak klub-klub atau kumpulan memanah. Dari situ berkembang lagi jadi kejuaraan nasional, ini jadi tantangan. Ketika ide tersebut berjalan, dimatangkan dan terlaksana lah," kata Henrikepada media usai membuka Kejurnas, Jumat (13/12/2019).
Menurut Henri, dilibatkannya peserta dengan usia di bawah 20 tahun mengingat mereka merupakan bibit-bibit dan calon-calon atlet penerus. "Kalau yang berprestasi sudah ada wadahnya. Mudah-mudahan ini juga jadi refleksi untuk kami, sejauh mana kemampuan para atlet yang dimiliki Seskoau," ungkapnya.
Rencananya, pihaknya pun menginginkan even tersebut menjadi agenda tahunan. Keberhasilan Kejurnas tersebut akan menjadi bahan evaluasi dan diliat kekurangannya. Apalagi, yang diharapkan oleh pihaknya, olahraga panahan ini bisa semakin mendunia.
"Saya mendapatkan informasi beberapa tempat mengadakan, tapi tidak bisa continue. Makanya nanti kami evaluasi hal itu, kapan bisa melaksanakan tahunan. Fasilitas sudah disiapkan, kapan fasilitas Sesko bisa dipakai, saat kita off yaitu dari November sampai Januari, karena siswa Sesko tidak ada. Dan juga kebetulan bertepan libur sekolah, supaya para remaja bisa ikut seluruh Indonesia," terangnya.
Antusias dari para orang tua yang anaknya berusia di bawah 20 tahun ikut serta pada Kejurnas ini, kata dia, sangat besar dan puas dengan fasilitas yang ada. "Yang sudah terdaftar ada 19 Provinsi, kemungkinan akan bertambah. Jumlahnya 827 peserta, belum yang beregu. Di luar ekspektasi kami yang hanya sekitar 500'an. Ini bukti mereka para atlet dan pecinta panahan butuh even-even seperti ini," pungkasnya.(Rel/Rei)