JAKARTA,LENTERAJABAR.COM,-Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mendapat penghargaan Gubernur Entrepreneur Award 2019 kategori pendidikan dan investasi serta special mention sebagai Marketeer of The Year 2019 pada Regional Leader Entrepreneur Award 2019 dalam rangkaian MarkPlus Conference 2020 di Jakarta.
Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Ridwan Kamil dari founder & chairman perusahaan marketing Markplus, Inc. Hermawan Kartajaya di Ballroom The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta, Rabu (4/12/19).
Adapun Markplus, Inc. selaku penyelenggara menilai Ridwan Kamil sebagai pemimpin yang inovatif, kreatif, dan berjiwa entrepreneur yang diterapkan dalam pemerintahan sehingga berhasil melakukan banyak kemajuan.
"Bahagia saya hari ini double karena ada enam daerah di Jabar yang juga meraih penghargaan yang sama, kami memang lagi kompak-kompaknya," kata gubernur yang kerap disapa Emil ini.
Enam kepala daerah lain yang dimaksud Emil mendapat penghargaan pada Regional Leader Entrepreneur Award 2019 yakni Bupati Bogor (kategori pariwisata), Bupati Purwakarta (kategori pariwisata), Wali Kota Cimahi (kategori kemiskinan), Wali Kota Sukabumi (kategori kesehatan dan perdagangan), Wali Kota Bandung (kategori pariwisata), dan Wali Kota Bogor (kategori kemiskinan dan pendidikan).
Emil menambahkan, jiwa kewiraswastaan memang harus diterapkan dalam dunia pemerintahan. Untuk itu, menurutnya terdapat empat hal yang harus dimiliki pemimpin untuk membangun daerah.
"Yang pertama kita harus proaktif sebagai pemimpin karena kalau tidak proaktif dan antusias apapun urusannya akan jalan ditempat," kata Emil.
Kedua, lanjut Emil, di era kompetitif saat ini pemimpin juga harus probisnis. "Probisnis ini relasinya ke marketing banyak sekali," ujarnya.
Sebagai gubernur, Emil pun membuat sebuah cafe kopi bernama Jabarano. Cafe tersebut kini telah berdiri di Sydney Australia dan menjual 100 persen kopi asli Jabar lengkap dengan galeri pariwisata dan UKM Jabar.
"Ini hasil lobi dengan Wali Kota Melbourne, inilah konsep bisnis marketing yang saya terapkan," tambah Emil.
Ketiga, pemimpin harus pro-inklusif. Dia pun menginisias pusat digital commerce di desa-desa, salah satunya bekerja sama dengan Tokopedia. "Dengan 4.0 sekarang di desa Jabar memberi makan ikan lele sudah pakai smartphone," katanya.
Hal terakhir, tutur Emil, pemimpin harus pro-environment, contohnya mengubah sampah menjadi bernilai ekonomi.
Penyelenggaraan Regional Leader Entrepreneur Award 2019 dalam rangkaian event marketing terbesar di Asia ini dilakukan bekerja sama dengan Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI), Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI), dan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indoensia (APKASI) untuk selanjutnya hasil penilaian diserahkan kepada Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia.
Selaku chariman MarkPlus, Inc., Hermawan menilai bahwa paradigma seorang pemimpin dulu adalah efisiensi, produktivitas dan profesionalisme. "Tapi sekarang inovasi, kreatif dan enterpreneur adalah cara berpikir baru seorang pemimpin inovatif yang membuat daerahnya maju," ujarnya.
"Semuanya (kemajuan) bisa dirasakan di berbagai sektor, mulai kesehatan, pendidikan, pengentasan kemiskinan, pariwisata, perdagangan sampai investasi," kata Hermawan.(Rel/Rie)