BANDUNG.LENTERAJABAR.COM,- Sepanjang tahun 2019 angka kejahatan yang terjadi di Kota Bandung, mengalami penurunan. Berdasarkan data Satreskrim Polrestabes Bandung, pada 2019 ini tercatat terjadi sebanyak 3.436 tindak kejahatan. Sementara pada tahun 2018 terjadi 3.762 kejahatan.
"Tingkat tindak pidana ini alami penurunan dengan presentase sebanyak 9 persen atau sebanyak 326 kejadian," jelas Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol. Irman Sugema, saat ekspose akhit tshun di Mapolrestabes Bandung, Selasa (31/12/2019).
Kapolres menuturkan, untuk tindak pidana C3 yang meliputi curanmor, curat, dan curas, pada 2019 ini menurun angkanya. Curanmor tercatat sebanyak 341 kasus atau turun 36 persen, kemudian curat 311 kejadian atau turun 12 persen, dan pencurian disertai kekerasan terjadi sebanyak 95 kali atau turun 46 persen.
Sepanjang 2019 ini, ada empat kasus yang menonjol. Dari empat kasus itu, telah dilakukan proses hukum terhadap delapan orang yang menjadi tersangka. Di antaranya kasus pengeroyokan dengan tersangka Didin Kamaludin, Iwan Setiawan, Soni Hamdani, dan Usep Rustiana, Reyhan Zakaria, Alexius Ricky Parda, serta kasus terkait demo May Day.
Kemudian kasus melawan anggota polisi lalu lintas dengan tersangka Christian Cahyono. Ia hampir menabrak petugas saat dilakukan penilangan. Terakhir yaitu kasus pembunuhan terhadap janinnya sendiri, dengan tersangka Fannyssa Marani.
"Untuk Satnarkoba, tercatat ada 511 penindakan, dengan jumlah tersangka 341 sepanjang 2019. Dibanding tahun 2018, tingkat penindakan juga mengalami penurunan, sebanyak 3 persen," katanya.
Dari pengungkapan kasus ada 7,532,5 gram ganja, 807 pohon ganja, 412 butir ekstasi, 13,757,51 gram sabu, 202,99 gram tembakau gorila, 284 psikotropika, 16.849 botol miras, dan 13 jerigen tuak.
Di 2019 ini pun tercatat 340 kali unjuk rasa yang terjadi. Terkait dengan operasi kepolisian ada sebanyak 11 kali di gelar operasi. Di antaranya, OPS Jaran Lodaya, OPS Keselamatan Lodaya, OPS Ketupat Lodaya, OPS Bina Kusuma Lodaya, OPS Libas Lodaya, OPS Patuh Lodaya, OPS Zebra Lodaya, OPS Bina Waspada, OPS Antik Lodaya, dan terakhir OPS Lilin Lodaya.(Rel/Red)