BANDUNG.LENTERAJABAR.COM,-Wali Kota Bandung, Oded M. Danial menjadi pemeran dalam Film Senyum Sabyan produksi Bioskop Rakyat Indonesia (Biora). Namun yang membuat Oded senang yaitu program unggulan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, Kurangi, Pisahkan, dan Manfaatkan (Kang Pisman) menjadi bagian dalam film tersebut.
“Sekitar 3 sampai 4 bulan lalu mereka (Biora Indonesia) melakukan audiensi untuk merencakan film di Kota Bandung, dengan sasaran sebagai edukasi dan sosialiasasi kepada masyarakat. Saya apresiasi ini setelah mereka mengundang untuk akting di sekolah sebagai guru,”ujarnya di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Kamis (9/1/2020).
Mang Oded yang berperan menjadi guru agama itu, menyampaikan beberapa pesan dari ayat Alquran yang berhubungan dengan lingkungan. Ia yang pertama kali berakting merasa kaget. “Kaget juga disuruh akting, tapi alhamdulilah cuma satu take saja berhasil,” katanya di balai kota.
. Oded mengapresiasi film yang digagas Biora Indonesia itu. Pasalnya, menyampaikan pesan edukasi untuk warga Kota Bandung khususnya para pelajar. “Ini luar biasa. Di dalamnya menyampaikan edukasi pendidikan karakter.
Semua warga dan anak sekolah mulai SD, SMP dan SMA harus bisa menonton. Kita harap ini sebagai media untuk membantu Mang Oded dalam menyosialisasikan dan menumbuhkan pembentukan karakter,” jelasnya.
Ia berpesan agar film tersebut selain ditayangkan di bioskop komersil, untuk ditayangkan juga di kewilayah. Tujuannya agar masyarakat menonton dan memahami film tersebut sebagai edukasi. Oded mengaku untuk film mengenai pendidikan, dirinya siap berating di layar lebar. “Kalau filmnya untuk pendidikan saya mau lagi,” tuturnya.
Sementara itu, Sutradara Film Senyum Sabyan, TJ R. Natadijaya menyampaikan sebetunya Bandung kota ke – 7 film biora, setelah Kota Sukabumi, Cianjur, Cirebon, Tasik, Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi.
“Kota Bandung harus jadi barometer film, dengan konsep bioskop rakyat ini adalah sasaran target filmnya menengah ke bawah. Jadi selalu membuat film edukasi,” jelas Kang Kiki sapaan Akrabnya.
“Akting pak wali bagus ya, ‘one take’ ada dua scane. Kita sinergikan dengan program Pemerintah Kota Bandung. Ini durasi filmnya total 1 jam 15 menit.
Film ini bercerita tentang perjuangan anak yatim, mereka dalam kehidupannya dibantu dengan masalah sampah. Hadirnya Kang Pisman menjadi mas, membantu kehidupannya,” kata Kiki.
Rencanaya Film tersebut Gala Premiere pada 26 Januari 2019 di CGV Bandung Electronic Center (BEC). Setelah itu, rencananya ditayangkan juga di beberapa zonasi di Kota Bandung seperti Teras Sunda Cibiru, Sport Jabar Arcamanik, Gedung Rumentang Siang, BCH, Taman Budaya Dago, RRI Bandung, Museum Sri Baduga dan Padepokan Mayang Sunda.(Rel/Rie)
“Sekitar 3 sampai 4 bulan lalu mereka (Biora Indonesia) melakukan audiensi untuk merencakan film di Kota Bandung, dengan sasaran sebagai edukasi dan sosialiasasi kepada masyarakat. Saya apresiasi ini setelah mereka mengundang untuk akting di sekolah sebagai guru,”ujarnya di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Kamis (9/1/2020).
Mang Oded yang berperan menjadi guru agama itu, menyampaikan beberapa pesan dari ayat Alquran yang berhubungan dengan lingkungan. Ia yang pertama kali berakting merasa kaget. “Kaget juga disuruh akting, tapi alhamdulilah cuma satu take saja berhasil,” katanya di balai kota.
. Oded mengapresiasi film yang digagas Biora Indonesia itu. Pasalnya, menyampaikan pesan edukasi untuk warga Kota Bandung khususnya para pelajar. “Ini luar biasa. Di dalamnya menyampaikan edukasi pendidikan karakter.
Semua warga dan anak sekolah mulai SD, SMP dan SMA harus bisa menonton. Kita harap ini sebagai media untuk membantu Mang Oded dalam menyosialisasikan dan menumbuhkan pembentukan karakter,” jelasnya.
Ia berpesan agar film tersebut selain ditayangkan di bioskop komersil, untuk ditayangkan juga di kewilayah. Tujuannya agar masyarakat menonton dan memahami film tersebut sebagai edukasi. Oded mengaku untuk film mengenai pendidikan, dirinya siap berating di layar lebar. “Kalau filmnya untuk pendidikan saya mau lagi,” tuturnya.
Sementara itu, Sutradara Film Senyum Sabyan, TJ R. Natadijaya menyampaikan sebetunya Bandung kota ke – 7 film biora, setelah Kota Sukabumi, Cianjur, Cirebon, Tasik, Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi.
“Kota Bandung harus jadi barometer film, dengan konsep bioskop rakyat ini adalah sasaran target filmnya menengah ke bawah. Jadi selalu membuat film edukasi,” jelas Kang Kiki sapaan Akrabnya.
“Akting pak wali bagus ya, ‘one take’ ada dua scane. Kita sinergikan dengan program Pemerintah Kota Bandung. Ini durasi filmnya total 1 jam 15 menit.
Film ini bercerita tentang perjuangan anak yatim, mereka dalam kehidupannya dibantu dengan masalah sampah. Hadirnya Kang Pisman menjadi mas, membantu kehidupannya,” kata Kiki.
Rencanaya Film tersebut Gala Premiere pada 26 Januari 2019 di CGV Bandung Electronic Center (BEC). Setelah itu, rencananya ditayangkan juga di beberapa zonasi di Kota Bandung seperti Teras Sunda Cibiru, Sport Jabar Arcamanik, Gedung Rumentang Siang, BCH, Taman Budaya Dago, RRI Bandung, Museum Sri Baduga dan Padepokan Mayang Sunda.(Rel/Rie)