Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, pemberian bantuan tersebut menyusul dengan ditetapkannya status tanggap darurat bencana untuk ke-lima daerah.
“Kemarin saya sudah menandatangani surat penetapan tanggap darurat untuk lima wilayah. Dengan adanya status tanggap darurat maka kita akan memberikan bantuan mungkin sekitar Rp 5-6 miliar kepada daerah tersebut untuk recovery dan pertolongan tanggap darurat,” ucap Emil, sapaan akrabnya, di Kota Bandung, Jumat (3/1/2020).
Berdasarkan informasi yang dirinya terima dari BMKG, curah hujan di tahun ini tercatat paling ektrim sejak 2007.
“Secara umum banjir di Jawa Barat ini bagian dari musibah di seluruh Indonesia pada dasarnya. Karena memang catatan dari BNPB dan BMKG ini adalah curah hujan terekstrem sejak 2007, jadi dari sisi 12 tahun ini paling tinggi. Jadi memang pertahanan sistem yang normal ini mengalami banyak kendala,” jelasnya.
Diakui Emil, dirinya belum mendapat data resmi terkait korban dan pengungsi akibat banjir dan longsor. Namun, dari hasil kunjungannya ke Bekasi dan Bogor, Emil memprediksi ada puluhan ribu kepala keluarga terdampak bencana.
“Detailnya masih terus diupdate, tapi yang pasti puluhan ribu KK terdampak, dan saya monitor sistem penanganan pengungsian juga sudah berjalan dengan baik,” ungkapnya.
“Tidak semua ingin dievakuasi, setengah warga yang saya temui sambil naik perahu karet, memilih bertahan ingin mungkin seburuk buruknya di luar ingin nyaman dirumahnya sendiri, hanya mereka minta disuplai makanan saja,” pungkasnya.
(Rie/Red)
