BANDUNG.LENTERAJABAR.COM,- Pemerintah Kota Bandung mengklaim potensi pengguna atau penumpang transportasi massal di kota Bandung mencapai 1,5 juta orang. Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana menjelaskan, angka tersebut muncul berdasarkan hitungan perkiraan aktivitas orang di kota Bandung mulai pagi hingga malam hari.
“Kalau penduduk Bandung 3,7 juta siang hari, jika malam 2,5 juta, jadi ada potensi 1,5 juta jiwa penduduk luar kota Bandung yang melakukan aktivitas di kota Bandung. Katakan saja, kalau 23 persennya bisa menggunakan ini (transportasi massal-red) tiketnya kan mudah mudahan bisa jadi murah,” jelas Yana di Balaikota Bandung, Rabu (15/1/2020).
Yana menambahkan, saat ini Dinas Perhubungan (Dishub) kota Bandung bersama pemangku kepentingan lainnya, tengah melakukan kajian terhadap semua aspek terkait pembangunan LRT. Satu diantaranya, menyangkut rute potensial dan aspek teknisnya.
“Misalkan yang sekarang timur barat , itu kan kajian sudah ada. Jalan Soekarno-Hatta itu kan tengah tengah nya medianya tidak dipakai, tidak bebaskan lahan lagi, bisa ditiangkan. Kalau kemungkinan dalam kajian nya timur barat pakai koridor itu, relatif tidak ada pembebasan lahan. Dan itu kan lahan nasional,” kata Yana.
Yana mengaku optimis pihak World Bank bersedia membantu, karena Pemkot Bandung mengklaim lebih siap dari berbagai aspek, termasuk hasil kajiannya. Menurut Yana, sejak lama kota Bandung sudah menyiapkan mobilitas urban planning.
“Karena kita lebih siap kajiannya, kita punya mobilitas urban planing, yang udah kita bikin yang secara kajian dianggap lebih siap. Tahun ini sudah dalam pengkajian , mereka tahun depan sudah bisa mulai katanya, pengkajian sudah selesai, tinggal mungkin penganggarannya karena penganggaran itu di juni harus mulai masuk supaya akhir tahun bisa dieksekusi bisa dilaksanakan tahun depan,” pungkas Yana.(Rel/Rie)