Caption:* Gubernur Jabat Ridwan Kamil didampingi Kadisnakertrans M.Ade Afriandi saat menerima kunjungan perwakilan Pemerintah Prefektur Shizuoka Jepang di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis (9/1/20)
|
BANDUNG.LENTERAJABAR.COM, -- Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat bersama Pemerintah Prefektur Shizuoka Jepang akan menggelar bursa kerja di Hotel Mercure Neca, Kota Bandung, pada 11-12 Januari 2020. 10 perusahaan manufaktur dari Shizuoka ikut serta dalam acara tersebut.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyatakan, bursa kerja tersebut merupakan aksi nyata dari kerja sama sister province antara Jabar dengan Shizuoka. Pada November 2019, kata dia, Pemda Provinsi Jabar dan Prefektur Shizuoka sepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).
"Ini adalah contoh sister province nya Jabar dan Shizuoka di-kongkritkan aksinya jadi bukan hanya seremoni," kata Emil –sapaan Ridwan Kamil—usai menerima kunjungan Pemerintah Prefektur Shizuoka yang dipimpin oleh Hironori Yano di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis (9/1/20).
"Mereka (Jepang) saat ini krisis SDM, khususnya anak muda. Jadi, anak muda Jabar yang ingin pengalaman kerja di luar negeri yang paling riil adalah di Jepang, karena lagi butuh hampir 300 ribu SDM, mayoritas memang untuk 4.0 seperti engineer," tambahnya.
Emil pun berharap, tenaga kerja Jabar yang terserap dalam bursa kerja tersebut dapat belajar banyak terkait revolusi 4.0 dan 5.0 di Jepang.
"Kerja sama SDM dengan Shizuoka sangat penting yaitu memberikan penguatan bagi ekonomi Jepang yang saya dengar membutuhkan SDM muda yang terampil dan produktif. Di sisi lain, kami juga berharap belajar kepada revolusi 4.0 dan 5.0 yang sudah dilaksanakan di Jepang," ucapnya.
Sampai saat ini, sudah ada 550 pendaftar yang bakal ikut serta dalam bursa kerja tersebut. Mereka merupakan lulusan S1 dan S2 yang fasih berbahasa Jepang. Nantinya, pendaftar akan melewati sejumlah proses seleksi.
Menurut Emil, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jabar sudah menyosialisasikan bursa kerja secara online. "Saya sangat gembira tanggal 11-12 Januari ada Shizuoka Job Fair di Bandung yang sangat ditunggu oleh anak muda Jabar. Semua mengakses info ini lewat online, saya kira acaranya akan sangat sukses," katanya.
Selain itu, Emil menginginkan kerja sama sister province Jabar dan Shizuoka tidak hanya di bidang pengembangan SDM, tetapi juga investasi manufaktur, pertanian, perikanan, dan pariwisata. Apalagi, kata dia, baik Jabar dan Shizuoka memiliki kekuatan ekonomi yang sama.
"Kekuatan ekonomi Jabar sangat mirip dengan Shizuoka yaitu manufaktur dan pariwisata karena itu saya harap selain Job Fair ada kerja sama lainnya," ucapnya.
Sedangkan, Ketua Kadin Prefektur Shizuoka Hironori Yano menyakini bahwa masyarakat Jabar memiliki motivasi besar untuk bekerja di Jepang. Hal itu terlihat dari jumlah pendaftar yang sudah mencapai 550.
"Luar biasa diluar dugaan kami. Kami sangat senang ternyata banyak anak muda Jabar punya minat sangat tinggi bekerja di Jepang. Maka, kami berjanji akan mendampingi mereka hingga tuntas," kata Hironori.
Menurut Hironori, penyerapan tenaga kerja dalam bursa kerja tersebut tergantung pada hasil wawancara. “Yang utama adalah manufaktur karena Shizuoka adalah daerah yang sangat terkemuka dalam bidang manufaktur, seperti adanya perusahaan otomotif dan alat musik terkemuka di dunia," ucapnya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jabar Ade Afriandi menyatakan, Prefektur Shizuoka memang membutuhkan SDM Jabar yang dapat berbahasa Jepang untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja.
"Ya nanti Sabtu dan Minggu (11-12 Januari) kita pertemukan 10 perusahaan dengan para S1 dan S2 yang berminat, ini kesempatan langka karena syaratnya hanya bisa berbahasa Jepang. Kemudian penelusuran minat," kata Ade.(Rel/Red)