Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih |
JAKARTA.LENTERAJABAR.COM,-Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih mengapresiasi
langkah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, Nadiem Anwar
Makarim yang berencana kembali memasukkan direktorat pendidikan
masyarakat dan pendidikan khusus di dalam struktur organisasinya melalui
perubahan Peraturan Menteri. “Kami sebenarnya sangat menunggu gercep
alias gerak cepat mas menteri merespon isu di masyarakat,” ujar Fikri di
Jakarta, Selasa (18/2/2020).
Fikri menyatakan,
tuntutan dari masyarakat soal perubahan struktur kementerian di bawah
Nadiem yang menyebabkan hilangnya direktorat jenderal Pendidikan Anak
Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PAUD-Dikmas) di jajaran eselon 1
Kemendikbud akan segera diberikan solusi. “Alhamdulillah sudah
ditindaklanjuti oleh Kemendikbud, bahkan sudah dengan KemenPan-RB, yakni
dengan memasukkan Direktorat Dikmas dan Diksus di bawah Dirjen Paud
Dikdas dan Dikmen dan juga di bawah Dirjen Vokasi,” tambah politisi PKS
ini.
Sebelumnya, dalam rapat dengar pendapat
bersama Komisi X DPR pada 14 dan 27 Januari silam, sejumlah elemen
masyarakat, seperti PNFI, Himpaudi dan Nurani Hati Institut menyuarakan
keberatan atas hilangnya nomenklatur pendidikan usia dini dan
pendidikan masyarakat di kemendikbud. “Alhamdulillah tuntutan tersebut
kini akan diakomodasi,” ucap Fikri usai menerima informasi tersebut dari
jajaran pejabat Kemendikbud dalam rapat pembahasan program baru baru
ini.
Fikri menambahkan, perubahan kebijakan
tersebut akan diakomodasi dalam revisi peraturan menteri nomor 45 tahun
2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kemendikbud. “Hanya tinggal
nunggu nomornya saja,” imbuhnya.
Lebih jauh,
Fikri meminta Mendikbud lebih peka dan responsif terhadap berbagai isu
terkait pendidikan nasional, terlebih di bawah institusi Kemendikbud.
“Akhirnya Mas Mentri memahami birokrasi dan mau mendengar kondisi dan
kebutuhan lapangan,” ujarnya.
Selain itu,
menurut Fikri melayani masyarakat yang berdemo tidak selamanya buruk.
“Sebagai pejabat publik, wajar senantiasa diprotes masyarakat, andai
waktu dulu mereka (Paud-Dikmas) demo diterima, tentu lebih indah dan
lebih cepat terselesaikan,” ucap dia.
Justru
Fikri menyarankan agar Mendikbud Nadiem lebih banyak turun ke lapangan
untuk melihat kondisi realitas pendidikan kita. “Sekarang sudah banyak
wacana yang di lempar ke publik, kini saatnya Mas Mentri terus keliling
ke seantero Indonesia, sehingga tahu persis kondisi pendidikan di tanah
air ini secara lengkap dari Sabang sampai Merauke, dan dari Miangas
sampai pulau Rote.”pungkasnya.(Rel/Red)