Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih. |
JAKARTA.LENTERAJABAR.COM,-Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih,mendesak pemerintah pusat membantu
percepatan persiapan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional XX di Papua
yang akan digelar Oktober – November mendatang. “Ada sejumlah PR yang
perlu diselesaikan dalam waktu yang sempit sehingga kami di Komisi X
menginisiasi rapat gabungan dengan Komisi I, II, III bersama mitranya
masing-masing di bidang keamanan, pemerintahan daerah dan hukum,”
ujarnya usai rapat tersebut di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (4/2/2020).
Fikri
mengatakan, PR tersebut bukan hanya sekedar venue tetapi juga sejumlah
hal lain seperti keamanan, pelaksanaan Pilkada, anggaran hingga cabang
olahraga yang dipertandingkan. “Hal-hal tersebut dibahas untuk
ditindaklanjuti oleh komisi dan institusi terkait, misalnya soal
anggaran yang masih kurang Rp 2,3 triliun dari total Rp 4,8 triliun kita
serahkan ke Banggar untuk mendorong agar cepat terpenuhi, kemudian soal
11 Pilkada yang akan diserahkan ke Komisi II, apakah boleh diundur atau
bagaimana,” paparnya.
Dalam kesempatan
tersebut Fikri menyoroti soal venue yang baru 1 selesai dari 9 venue
yang dibangun dengan APBN yaitu Balai Diklat Penerbangan, salah satu
instansi di bawah Kementerian Perhubungan. “Delapan venue masih tahap
pengerjaan,” tambah dia. Adapun venue yang harus ditargetkan rampung
sebelum Juli 2020 itu adalah: Istora Papua Bangkit, Aquatik Papua
Bangkit, Hockey Doyo Baru, Cricket Doyo Baru, Panahan, Sepatu roda, dan
Dayung. Sementara itu, venue lainnya dibangun melalui dana APBD Provinsi
Papua dan APBD kabupaten/kota, baru 4 venue yang sudah selesai
pembangunannya.
Selain venue, pekerjaan rumah
terkait PON XX adalah soal akomodasi peserta. Total jumlah atlet yang
ikut serta dari 37 cabang olahraga adalah 6.442 atlet. Ditambah dengan
ofisial dan panitia lainnya terdapat total 22.235 peserta. “Bila
berkumpul dalam satu acara, seperti opening ceremony, dipastikan ada
yang tidak kebagian kamar hotel,” urai Fikri.
Diketahui,
opening ceremony rencananya akan dilaksanakan di Stadion Utama Papua
Bangkit, 18 km dari pusat kota Jayapura. Ketersediaan kamar hotel
menurut data Pemprov Papua hanya terdapat 2.800-an kamar hotel di
seluruh Kab. Jayapura dan Kota Jayapura. “Skenario untuk menampung 22
ribu peserta dengan akomodasi hanya 2.800 kamar itu harus diantisipasi,”
kata Fikri.
Soal pengadaan peralatan
pertandingan yang masih dalam proses lelang juga perlu mendapat
perhatian. “Mengingat waktu yang sudah dekat, apakah intervensi pusat
diperlukan dalam hal pengadaan peralatan yang cukup vital ini,” pungkas
FIkri.(Rei/Rel)