Sekda Provinsi Jabar Setiawan Wangsaatmaja menghadiri Seminar Bela Negara dengan narasumber Menkopolhukam RI Mahfud MD di Convention Hall Sabuga ITB, Kota Bandung, Ahad (23/2/2020). |
BANDUNG.LENTERAJABAR.COM,- Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Setiawan Wangsaatmaja menghadiri Seminar Bela Negara dengan narasumber Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Republik Indonesia Mahfud MD di Convention Hall Sabuga ITB, Kota Bandung,Ahad (23/2/2020).
Setiawan mengatakan, Seminar Bela Negara dengan tema 'Mahasiswa sebagai Pelopor Persatuan dan Kesatuan Bangsa' yang diikuti mahasiswa ITB lintas jurusan dan angkatan ini penting untuk dipahami oleh para peserta yang akan menjadi pemimpin masa depan.
Selain itu, Setiawan berujar mahasiswa harus bisa menjadi perekat hampir 50 juta jiwa penduduk Jabar di tengah gempuran paham menyimpang, baik dari dalam maupun dari luar negeri, yang mengancam ideologi negara.
Adapun menurutnya, ada tiga isu yang selalu membayang-bayangi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yakni isu Korupsi, Narkoba, dan Radikalisme.
"Sangat strategis sekali apabila hal seperti ini bisa dilakukan di Jawa Barat. Pastinya mahasiswa di sini sekarang dan ke depan akan menjadi Agent of Change sebagai perekat Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Setiawan.
Pun di era digital, tambahnya, sosialisasi bela negara perlu dilakukan lewat media sosial agar menjangkau banyak pihak. Apalagi, Setiawan menuturkan kurang lebih 86 persen warga Jabar adalah pengguna aktif media sosial.
"Artinya sosialisasi, pengajaran, dan seterusnya, kelihatannya harus kita pikirkan, bisa dilakukan secara in class (seminar/ kuliah umum) atau dalam keseharian dilakukan sosialisasi terkait pentingnya perekatan NKRI. Saya pikir paling ampuh lewat sosial media," katanya.
Sementara itu, Menkopolhukam RI Mahfud MD dalam paparannya mengatakan, para mahasiswa harus bisa menjadi pelopor persatuan dan kesatuan bangsa.
"Ada 17.504 pulau, 1.300 suku, 726 bahasa daerah, berbagai agama dan kepercayaan, beragam adat dan budaya. Secara demografis maupun geografis Indonesia sangat kaya dalam keberagamannya," ucap Mahfud.
Mahfud MD pun memaparkan bahwa menjaga kemerdekaan Indonesia sebagai negara yang berdaulat dengan semangat bela negara merupakan jembatan menuju visi Indonesia Emas pada 2045.
Sehingga, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia unggul yang berkarakter nasionalis dan adaptif terhadap perkembangan diperlukan untuk dapat menunjang tercapainya visi tersebut.
"Cita-cita bisa tercapai ada dua. Satu, karena kita bekerja keras. Dua, karena kita punya ke-Indonesia-an," ujar Mahfud MD.
"Saya berpesan, bagaimana kita menjaga kemerdekaan ini sebagai langkah kita menjadikannya sebagai jembatan emas untuk menuju cita-cita Indonesia Emas," tambahnya.
Menurut Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung (ITB) Jaka Sembiring, Bela Negara menjadi suatu kewajiban bagi seluruh rakyat Indonesia. Maka pada diri setiap mahasiswa harus dibangun rasa nasionalisme di dalam dirinya untuk menjawab segala tantangan jaman.
"Maka untuk memupuk semangat bela negara dilaksanakan program dan aktivitas, salah satunya kuliah umum dan seminar ini," pungkasnya.(Rie/Rel)