Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil melaksanakan Shalat Subuh Berjamaah Keliling (Subling) di Masjid Besar Ash Shohih, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Minggu (9/2/2020). |
BOGOR.LENTERAJABAR.COM, -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil melaksanakan Shalat Subuh Berjamaah Keliling (Subling) di Masjid Besar Ash Shohih, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Minggu (9/2/2020).
Kang Emil --demikian Ridwan Kamil disapa-- mengatakan, pemerintah sedang berupaya membuat hunian baru bagi korban longsor di Kabupaten Bogor.
“Mari kita selalu mendoakan agar Kabupaten Bogor ini dijauhkan dari bahaya dan kebencanaan,” kata Kang Emil.
“Per hari ini saya masih kerja keras bersama Pak Sekda (Kabupaten Bogor) untuk membangun rumah baru bagi korban longsor di Sukajaya. Mudah-mudahan mohon doanya sebelum bulan Shaum (Ramadan tahun ini) bagi mereka yang terkena musibah bisa kita selesaikan,” imbuhnya.
Dalam kegiatan tersebut, Kang Emil mengingatkan warga Jabar, khususnya Kab. Bogor, untuk memilah dan memilih informasi. Sebab, saat ini, banyak informasi bohong atau hoaks yang beredar, terutama soal virus corona.
“Masalah kita hari ini adalah kita sering terpecah belah, sering marah-marah oleh berita bohong. Kita ambil contoh hari ini tentang virus Corona,” ucapnya
“Tercatat ada 36 berita bohong tentang virus corona yang membuat warga panik dan entah siapa yang merekayasa nya,” tambahnya.
Menurut Kang Emil, dalam setahun, ada lebih dari 5.000 hoaks. Maka itu, dia menyarankan agar masyarakat selalu mengonfirmasi informasi yang beredar sebelum membagikannya.
“Bagaimana membedakan berita yang benar dan bohong? Tahan diri dulu jangan langsung di-sharing. Kalau HP-nya menerima berita yang meresahkan, cek dulu ke media-media online yang terpercaya, ada atau tidak,” katanya.
“Kalau kantor-kantor berita terpercaya itu memuat maka itu sahih, karena kantor itu punya integritas, mana faktual dan tidak. Kalau sudah dicek ternyata tidak ada, jangan di-share. Jangan terjerumus oleh berita bohong. Kenapa? Karena perang di masa depan bukan perang senjata yang akan berperan banyak, tapi perang berita bohong dalam memecah belah kondusivitas kita,” pungkas Kang Emil.(Rel/Rie)