Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil saat memberikan keteranagan kepada wartawan dalam Press Conference, Selasa (3/3/2020) di Lobby Lokantara Gedung Sate Kota Bandung. |
BANDUNG.LENTERAJABAR.COM,-Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyatakan, karyawan Telkom (Divisi
Telkom Regional II) Cianjur yang diduga meninggal dunia akibat virus
corona di RSDH Cianjur belum pasti terpapar akibat virus Corona(COVID
19).
Dalam keterangannya kepada wartawan dalam Press Conference, Selasa(3/3/2020) di Lobby Lokantara Gedung Sate Bandung, Ridwan Kamil semula tidak bersedia menjelaskan tentag kematian tersebut.
"Tunggulah, satu hari lagi karena hasil pemeriksaan itu biasanya dua hari sesuai dengan standar WHO.Suratnya baru hadir nanti malam. Kalau suratnya sudah sampai nanti malam akan saya sampaikan kepada media lewat Crisis Centre".
Namun setelah ada wartawan yang memberikan informasi bahwa kematian tersebut hasilnya negatif, tapi orangnya sudah meninggal.
Baiklah saya sampaikan,kata Ridwan Kamil, kalau wartawan menyatakan hasilnya sudah keluar dan hasilnya negatif. Allhamdulillah, hasilnya negatif.
Dalam kesempatan itu, Ridwan Kamil meminta kepada media untuk tidak menyebut identitas diri, cukup saja sebut nomernya. Juga jangan sebut riwayat penyakit yang meninggal tersebut, pintanya.
Sebagaimana diberitakan, seorang karyawan Telkom Divisi Regional II meninggal dunia di Rumah Sakit dr Hafiz (RSDH) Cianjur, Selasa (3/3/2020), diduga akibat virus corona.
Namun mengenai penyebab kematian karyawan Divisi Telkom Regional II ini belum dipastikan terkait dengan virus corona(COVID) atau bukan.
Hal itu mengingat berdasarkan riwayat medis yang tercatat di perusahaan 10 tahun terakhir yakni sejak 2010, korban memiliki keluhan dan sering mengalami radang saluran nafas dan batuk pilek.
VP Communication PT Telkom, Arif Prabowo mengakui bahwa seorang karyawan Telkom di Cianjur meninggal dunia.Namun, belum diketahui penyebabnya apakah karena terpapar virus corona, atau tidak.
Saat ini pihaknya sedang berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk mendapatkan hasil pemeriksaan laboratorium, kata Arif.
Arif juga mengatakan, Telkom secara aktif telah melakukan langkah-langkah preventif terhadap upaya pencegahan penyebaran virus tersebut dengan menyampaikan imbauan kepada seluruh karyawan untuk tidak melakukan perjalanan ke luar negeri.
Dikatakan, pihaknya juga menyosialisasikan pengenalan dan pencegahan gejala penyakit virus corona, mengimbau untuk senantiasa memantau perkembangan penyebaran melalui media informasi resmi, dan mengaktifkan posko yang melibatkan tenaga medis serta call center yang dapat dihubungi 24 jam.
Selain itu, Telkom akan lebih mengintensifkan upaya-upaya preventif yang telah dilakukan berkoordinasi dengan dinas kesehatan setempat.Termasuk menurunkan tenaga medis dari Yayasan Kesehatan Telkom di setiap lokasi kerja karyawan untuk melakukan pemeriksaan awal guna pencegahan secara lebih dini,kata Arif.(Rie/Red)
Dalam keterangannya kepada wartawan dalam Press Conference, Selasa(3/3/2020) di Lobby Lokantara Gedung Sate Bandung, Ridwan Kamil semula tidak bersedia menjelaskan tentag kematian tersebut.
"Tunggulah, satu hari lagi karena hasil pemeriksaan itu biasanya dua hari sesuai dengan standar WHO.Suratnya baru hadir nanti malam. Kalau suratnya sudah sampai nanti malam akan saya sampaikan kepada media lewat Crisis Centre".
Namun setelah ada wartawan yang memberikan informasi bahwa kematian tersebut hasilnya negatif, tapi orangnya sudah meninggal.
Baiklah saya sampaikan,kata Ridwan Kamil, kalau wartawan menyatakan hasilnya sudah keluar dan hasilnya negatif. Allhamdulillah, hasilnya negatif.
Dalam kesempatan itu, Ridwan Kamil meminta kepada media untuk tidak menyebut identitas diri, cukup saja sebut nomernya. Juga jangan sebut riwayat penyakit yang meninggal tersebut, pintanya.
Sebagaimana diberitakan, seorang karyawan Telkom Divisi Regional II meninggal dunia di Rumah Sakit dr Hafiz (RSDH) Cianjur, Selasa (3/3/2020), diduga akibat virus corona.
Namun mengenai penyebab kematian karyawan Divisi Telkom Regional II ini belum dipastikan terkait dengan virus corona(COVID) atau bukan.
Hal itu mengingat berdasarkan riwayat medis yang tercatat di perusahaan 10 tahun terakhir yakni sejak 2010, korban memiliki keluhan dan sering mengalami radang saluran nafas dan batuk pilek.
VP Communication PT Telkom, Arif Prabowo mengakui bahwa seorang karyawan Telkom di Cianjur meninggal dunia.Namun, belum diketahui penyebabnya apakah karena terpapar virus corona, atau tidak.
Saat ini pihaknya sedang berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk mendapatkan hasil pemeriksaan laboratorium, kata Arif.
Arif juga mengatakan, Telkom secara aktif telah melakukan langkah-langkah preventif terhadap upaya pencegahan penyebaran virus tersebut dengan menyampaikan imbauan kepada seluruh karyawan untuk tidak melakukan perjalanan ke luar negeri.
Dikatakan, pihaknya juga menyosialisasikan pengenalan dan pencegahan gejala penyakit virus corona, mengimbau untuk senantiasa memantau perkembangan penyebaran melalui media informasi resmi, dan mengaktifkan posko yang melibatkan tenaga medis serta call center yang dapat dihubungi 24 jam.
Selain itu, Telkom akan lebih mengintensifkan upaya-upaya preventif yang telah dilakukan berkoordinasi dengan dinas kesehatan setempat.Termasuk menurunkan tenaga medis dari Yayasan Kesehatan Telkom di setiap lokasi kerja karyawan untuk melakukan pemeriksaan awal guna pencegahan secara lebih dini,kata Arif.(Rie/Red)