![]() |
Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kota Bandung, Oded M. Danialfoto bersama Ketua Riung Priangan, Arief Bonafianto |
BANDUNG.LENTERAJABAR.COM,--Ketua Gugus Tugas
Covid-19 Kota Bandung, Oded M. Danial mengajak para pengusaha dan pengelola
hotel untuk bersama-sama mulai membangkitkan kembali roda perekonomian. Namun,
dengan catatan tetap memegang teguh kedisiplinan menjaga protokol kesehatan.
Ajakan Mang Oded sapaan akrab pria berkacamata ini biasa di sapa terlontarkan saat menerima asosiasi General
Manajer hotel bintang 2 sampai bintang 5 yang tergabung di Riung
Priangan.
Oded memahami, sejak awal pandemi Covid-19 merebak,
perhotelan terkena dampak cukup besar. Mengingat di Kota Bandung ini sektor
jasa dan pariwisata menjadi andalan.
“Pemulihan bisnis perlu, tapi kita perlu memperketat
(protokol kesehatan). Prinsipnya, ayo kita sama-sama ngabebenah Bandung dengan
cara taat aturan karena di masa pandemi ini sudah ada protapnya. Saya yakin
kita bisa bersama membangun kembali Bandung,” ucap Oded di Balai Kota Bandung,
Jalan Wastukancana, Rabu (29/7/2020).
Oded mengaku, kini terus merancang strategi agar bisa
mendongrak kembali ekonomi masyarakat. Namun sekaligus menjaga stabilitas
menekan pandemi Covid-19. Karena penanganan virus corona dan pemulihan ekonomi
harus seimbang.
Oleh karenanya, Oded berterima kasih kepada para pengusaha
ataupun manajemen hotel yang sudah memahami langkah Tim Gugus Tugas Covid-19
Kota Bandung untuk senantiasa memikirkan keamanan masyarakat.
“Kalau ekonomi dinaikan, ini pasti naik kasusnya. Tapi kalau
kesehatannya ditekan, ekonomi anjlok. Jadi ya mohon dipahami saya bersama tim
gugus tugas ingin mengendalikan kedua kutub ini secara bertahap,” ujarnya.
Senada dengan pemahaman Oded, Ketua Riung Priangan, Arief
Bonafianto memastikan hotel yang tergabung di Riung Priangan mampu menerapkan
protokol kesehatan dengan ketat. Sebab, menyepelekan unsur kesehatan ini akan
merugikan hotel.
“Masyarakat Kota Bandung sudah sangat sadar dengan itu
(standar protokol kesehatan), sehingga kami juga bisa mengontrol itu lebih
ketat. Memang kami sadar apalagi dunia perhotelan kalau tidak memperhatikan
itu, kami akan rugi sendiri. Sehingga Alhamdulillah member Riung Priangan tetap
menjaga bahwa standar kesehatan itu nomor satu,” kata Arief.
Arief mengungkapkan, dengan mengikuti aturan perihal standarisasi
protokol kesehatan yang ketat ini memang mengurangi pendapatan. Namun, menjaga
kesehatan menjadi unsur penting yang tidak hanya sekadar untuk keselamatan
semata tetapi memberikan keamanan dan kenyamanan.
Sejak relaksasi di media Juni lalu, Arief menyebutkan, saat
ini hotel baru bisa tumbuh di angka 20 persen. Kendati sudah ada pemasukan,
namun masih belum mampu menjalankan operasional secara stabil.
“Untuk hotel itu minimal 40 persen baru kita running benar.
Kita tetap harus mempertahankan protokol dengan bagus. Karena memang kita harus
hidup berdampingan dengan itu," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
(Disbudpar) Kota Bandung, Dewi ‘Kenny’ Kaniasari menyatakan, beragam strategi
sudah dilakukan untuk merangsang kembali aktivitas perekonomian. Di antaranya
melalui bulan diskon yang digulirkan bulan lalu.
Kenny menyatakan, sektor pariwisata di Kota Bandung
memberikan kontribusi cukup besar bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota
Bandung. Sehingga upaya untuk mendorong agar ekonomi dari sektor ini gencar
dilakukan.
“Strateginya adalah kampanye mengenai Kota Bandung ini
destinasi yang aman untuk dikunjungi. Tidak hanya sekadar kampanye, tapi secara
aktual di lapangan memang kondisinya aman. Makanya kesadaran dari seluruh unsur
masyarakat ini yang kita butuhkan dukungannya,” ujar Kenny.(Rie/Ril)