BANDUNG.LENTERAJABAR.COM,-Ketua Komisi I DPRD Provinsi Jawa Barat Bedi Budiman mengapresiasi, kinerja pemerintah daerah yang dinilai telah mampu menekan penyebaran Covid 19 di Jawa Barat. Disisi lain Bedi pun menyoroti, akan munculnya cluster baru yang harus menjadi perhatian bersama.
Demikian hal tersebut diungkapkannya seusai rapat koordinasi (rakor) bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jabar terkait perkembangan pandemi COVID-19, di Mapolda Jabar, Kota Bandung, Senin (12/10/2020).
“Setelah tadi dijelaskan dalam rapat, ada beberapa titik yang disinyalir menjadi cluster baru salah satunya pada saat demo, kemarin setelah dilakukan tes rapid dari 206 yang diperiksa ada 13 orang yang dinyatakan positif” ujarnya.
Lebih lanjut Bedi mengingatkan, bahwa perlunya kesadaran bersama dari semua pihak untuk memutus penyebaran virus tersebut.
Menurut Bedi, DPRD pada saat ini tengah fokus dengan tugas dan fungsinya membantu upaya-upaya pemulihan dampak sosial dan pemulihan ekonomi Jawa Barat.
“Pada saat ini yang harus lebih diperhatikan lagi oleh pemerintah provinsi yaitu bagaimana cara memulihkan ekonomi paska pandemi covid 19”pungkasnya.
Sebelumnya Gubernur Jawa Barat (Jabar) yang juga Ketua Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar Ridwan Kamil mengatakan, dari data periode 5-10 Oktober 2020, jumlah Zona Merah (Risiko Tinggi) di Jabar mengalami penurunan.
“Kasus-kasus dan angka yang dilaporkan jauh lebih baik dari sebelumnya. Pertama kalinya di Jabar hanya ada tiga wilayah Zona Merah,” kata Ridwan Kamil usai memimpin rapat koordinasi (rakor) bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jabar terkait perkembangan pandemi COVID-19, di Mapolda Jabar, Kota Bandung, Senin (12/10/2020).
Selain memaparkan perkembangan level kewaspadaan terbaru di Jabar, Kang Emil juga menjelaskan bahwa saat ini tingkat kesembuhan COVID-19 di Jabar berada di angka 62,55 persen, lebih rendah 14 persen dari angka nasional.
“Sementara angka kematian COVID-19 di Jabar sebesar 1,96 persen. Untuk angka Reproduksi Efektif COVID-19 (Rt) di Jabar (per 9 Oktober) yaitu 1,19 persen," tutur Kang Emil.
Ia pun mengapresiasi terkait keterisian ruang isolasi rumah sakit rujukan COVID-19 per 10 Oktober 2020 di Jabar sebesar 55,40 persen yang turun dari keterisian pekan sebelumnya di angka 58,53 persen, jelas Kang Emil.(Rie/Red)