DEPOK.LENTERAJABAR.COM,--Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) menjadi salah satu finalis yang berhak mengikuti seleksi presentasi untuk "Anugerah Inovasi Indonesia 2020" kategori "Anugerah Pemerintah Daerah Inovatif" yang digelar Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN).
Penilaian seleksi presentasi bagi pemda tingkat provinsi berlangsung pada Selasa (13/10/2020). Gubernur Jabar Ridwan Kamil secara langsung memaparkan keunggulan Jabar dalam presentasi secara virtual dari Kantor Wali Kota Depok.
Menurut Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP2D) Provinsi Jabar Linda Al Amin, paparan Pemda Provinsi Jabar menyajikan berbagai inovasi dalam upaya meningkatkan daya saing secara nasional, termasuk inovasi digital yang mendapat apresiasi tim juri.
"Gubernur tadi menyampaikan paparan tentang bagaimana daya saing Jabar yang menunjukkan Jabar layak menjadi provinsi terbaik se-Indonesia," kata Linda.
Adapun kategori Anugerah Pemerintah Daerah Inovatif merupakan penghargaan yang diberikan kepada pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, dan pemerintah kota terkait pengembangan ekosistem inovasi di daerah guna mendukung peningkatan daya saing daerah.
Selain penilaian dari Indeks Daya Saing Daerah 2020, Linda menjelaskan bahwa terdapat lima kriteria penilaian dari nilai presentasi. Pertama, inovasi pemerintah daerah dalam mendorong tumbuh kembangnya inovasi di daerah terkait kepemimpinan, kebijakan, anggaran, Sumber Daya Manusia (SDM), Sumber Daya Alam (SDA), start up, dan budaya inovasi.
"Terkait (kriteria) yang pertama, yaitu bagaimana kebijakan inovasi, kepemimpinan inovasi, kemudian bagaimana budaya inovasi ini dikembangkan di Jabar," ujar Linda.
Kriteria kedua yakni kolaborasi dengan akademisi, pebisnis, pemerintah, dan komunitas (ABG+C). Linda berujar, Gubernur menyampaikan sejumlah langkah kolaboratif dalam mencapai keberhasilan pembangunan, salah satunya Samsat Jbret yang memungkinkan warga membayar pajak kendaraan melalui aplikasi web dan seluler bekerja sama dengan e-commerce.
Kolaborasi pun menjadi visi Jabar di kepemimpinan Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum yaitu "Jabar Juara Lahir dan Batin Melalui Inovasi dan Kolaborasi".
"Karena tidak mungkin pemerintah bekerja sendiri, tetapi harus mampu berkolaborasi dengan unsur Pentahelix," ujar Linda.
Kriteria ketiga yaitu Produk Unggulan Daerah (PUD) yang dihasilkan memberikan nilai tambah, produktivitas, dan meningkatkan daya saing daerah. Linda menjelaskan, PUD Jabar berasal dari manufaktur, pertanian, perkebunan, peternakan, hingga pariwisata. Produk unggulan antara lain domba Garut, sapi Pasundan, dan kopi Java Preanger.
Kriteria keempat adalah ketersediaan infrastruktur digital untuk pengembangan inovasi daerah. Linda mengatakan, tim juri yang terdiri dari para pakar dan tim dari pemerintah pusat mengapresiasi Jabar sebagai provinsi digital, mulai dari adanya Desa Digital, Command Center, hingga Creative Center.
"Semua inovasi digital kita yang disampaikan Pak Gubernur diapresiasi tim juri. Mungkin ini yang menjadi andalan Jabar yang berdaya saing tinggi," kata Linda.
Kriteria kelima yakni inovasi untuk pencegahan, penanggulangan, serta pemulihan ekonomi masyarakat terdampak pandemi global COVID-19.
Selain Jabar, lima provinsi lain masuk dalam seleksi presentasi, yaitu Provinsi Sumatera Selatan, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. Pemenang Anugerah Pemerintah Daerah Inovatif 2020 akan diumumkan pada 10 November 2020 bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan.(Rie/Red)