keterangan foto : Kepala Badan POM,
Dr. Penny K. Lukito
JAKARTA.LENTERAJABAR.COM,-Badan Pengawas Obat
dan Makanan (Badan POM) berkomitmen untuk mengawal keamanan, efektivitas dan
mutu vaksin Covid-19. Sementara, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengawal aspek
kehalalannya.
Dalam keterangan pers yang diselenggarakan Komite Penanganan Covid-19 dan
Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) pada Senin (7/11/2020), Kepala Badan POM,
Dr. Penny K. Lukito mengatakan menindaklanjuti kedatangan vaksin, Badan POM
akan melakukan evaluasi terhadap data uji klinik yang sedang dilaksanakan untuk
membuktikan keamanan dan khasiat vaksin.
Proses evaluasi yang dijalankan Badan POM menggunakan standar yang merujuk
kepada standar Internasional seperti WHO, US FDA dan EMA. Ketika vaksin tiba di
Bandara Soekarno-Hatta (6/12), tim Badan POM telah melakukan verifikasi dokumen
dan pemeriksaan kelayakan kondisi suhu penyimpanan selama perjalanan.
"Hasil pemeriksaan Badan POM saat itu adalah semua dokumen dan nomor Batch
sudah sesuai dan suhu penyimpanan selama perjalanan sudah sesuai dengan yang
dipersyaratkan yakni rata-rata di suhu 5 oC (persyaratan 2 – 8oC),” tambahnya.
Badan POM, lanjut Penny, telah melakukan pengambilan sampel dari 1,2 juta
vaksin Covid-19 yang telah hadir di Indonesia untuk pengujian mutu di
laboratorium P3OMN. Sampel tersebut perlu dilakukan untuk penerbitan lot
release (pelulusan batch/lot), dengan beberapa parameter untuk lot release
termasuk uji potensi, uji kadar antigen, uji toksisitas abnormal dan uji
endotoksin.
Tujuan pengujian ini adalah untuk memastikan bahwa vaksin mempunyai mutu yang
sesuai dengan persyaratan.
“Badan POM bersama dengan Komite Nasional Penilai Obat, ITAGI dan juga para
pakar akan melakukan evaluasi untuk mendapatkan hasil keputusan persetujuan
penggunaan vaksin dengan pertimbangan kemanfaatan yang jauh lebih besar dari
risiko yang ditimbulkan,” terangnya.
Kemudian, Kepala Badan POM menambahkan bahwa ketika vaksin ini mulai digunakan
dalam program vaksinasi Covid-19 pada waktu yang ditetapkan oleh Pemerintah,
Badan POM sesuai dengan tugas dan fungsinya, akan tetap dan terus mengawal
khasiat, keamanan dan mutu vaksin dalam peredaran.
“Namun, sambil menunggu vaksin dapat digunakan dan program vaksinasi
dijalankan, masyarakat dihimbau untuk tetap melaksanakan 3M, menggunakan
masker, mencuci tangan dan menjaga jarak,” tambah Penny Lukito.
Komitmen MUI untuk Kawal Kehalalan Vaksin Direktur Lembaga Pengkajian Pangan,
Obat-obatan dan Kosmetika (LPPOM) MUI, Dr. Lukmanul Hakim mengatakan Majelis
Ulama Indonesia (MUI) berkomitmen mengawal aspek kehalalan vaksin Covid-19.
Tim MUI bersama PT. Bio Farma, Badan POM dan Kementerian kesehatan telah
melakukan inspeksi ke fasilitas produksi Sinovac pada bulan Oktober lalu, untuk
melakukan audit aspek kualitas, keamanan, serta kehalalan vaksin.
Lukmanul Hakim menambahkan bahwa saat ini, MUI masih terus berkoordinasi dengan
Sinovac, Bio Farma untuk melanjutkan kajian aspek kehalalan penggunaan vaksin
Covid-19.
Audit memorandum telah dikirimkan kepada pihak perusahaan terkait dan kami
meminta informasi tambahan. Kami berharap agar segera bisa mendapat informasi
tambahan tersebut, sehingga penetapan kehalalan dapat dilakukan oleh Komisi
Fatwa MUI.
"Rekomendasi dari Badan POM terkait izin penggunaan vaksin Covid-19 juga
menjadi salah satu pertimbangan dalam penetapan fatwa tersebut,” tutupnya.(Red/Ril)
Tag Terpopuler
Badan POM, MUI, dan Para Ahli Kawal Vaksin COVID-19
Lentera Jabar
Rabu, 09 Desember 2020 | 08:53 WIB
Last Updated
2020-12-09T01:53:00Z