TASIKMALAYA.LENTERAJABAR.COM,--Komisi
II DPRD Jabar yang membidangi perekonomian ini, meliputi: Pertanian Tanaman
Pangan, Perdagangan dan Perindustrian, Wilayah Kelautan Daerah, Konservasi
Alam, Ketahanan Pangan, Peternakan, Perikanan, Perkebunan, Kehutanan, Logistik,
Koperasi dan Pengusaha Kecil serta Pariwisata.
Potensi di bidang Pertanian
Tanaman Pangan di Jawa Barat belum
sepenuhnya di kelola dengan maksimal,untuk itu dalam upaya meningkatkan
ketahanan pangan bagi masyarakat terkait produksi hasil hutan bukan kayu agar
masyarakat tidak melulu mengandalkan kayu sehingga ada kegiatan yang lebih
produktif yang memiliki nilai ekonomis tinggi serta kebutuhan pasarnya belum
terpenuhi seperti halnya jamur.
Pimpinan dan Anggota Komisi
II DPRD Jabar memberikan apresiasi kepada kelompok tani Mekar Jaya saat
meninjau pembudidayaan hasil hutan bukan kayu di Desa Dawagung, Kecamatan
Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya. Kamis, (11/2/2021). Kelompok tani tersebut
membudidayakan Jamur Kayu dengan memanfaatkan limbah serbuk gergaji.
Anggota Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat Yuningsih menjelaskan, budidaya
jamur dengan memanfaatkan limbah serbuk gergaji tersebut menghasilkan beberapa
macam jenis jamur yang memiliki manfaat tinggi, seperti halnya jamur kayu
sebagai sumber pangan sehat yang bernilai ekonomis, sehingga bisa menjadi
sumber pendapatan,papar legislator dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa ini.
"Ini sangat menarik, budidayanya sudah sangat maksimal disamping itu
menghadirkan 4 jenis jamur seperti jamur kuping, tiram coklat, payung dan
lainnya, kami melihat pemberdayaan masyarakat melalui produksi hasil hutan
bukan kayu ini sangat baik dan bisa menjadi pilot project untuk kelompok tani
yang lain", tutur wakil rakyat daerah pemilihan (dapil) Jabar XII meliputi
Kabupaten Indramyu,Cirebon dan Kota Cirebon ini.
Ditempat yang sama, Plt. Kepala
Cabang Dinas Kehutanan Wilayah VI Tasikmalaya Asep Wawan Setiawan mengatakan,
ada berbagai produksi hasil hutan bukan kayu diwilayahnya seperti halnya
pembudidayaan Jamur Kayu dengan total produksi mencapai 19.750,26 Kg pada Tahun
2020.
Lebih lanjut dikatakan Asep,hal ini sifatnya memanfaatkan limbah serbuk
gergaji yang tidak terpakai untuk digunakan oleh kelompok masyarakat
sebagai media untuk budidaya jamur kayu,jelasnya.
Ditambahkannya apalagi dalam situasi pandemi Covid-19 saat ini,Ia menekankan kelompok tani dapat
mempertahankan kegiatan usahanya supaya tetap berjalan dengan berbagai
peningkatan baik dari segi produksi maupun pemasaran yang dapat meningkatkan
pendapatan,khususnya kelompok budidaya jamur kayu,pungkas Asep.(Rie/Adv)