Caption : Wali Kota Bandung,Oded M Danial memberikan talikasih kepada veteran pada peringatan
BLA di Plaza Balai kota Bandung jalan Wastukencana no 2 Kota Bandung.
BANDUNG.LENTERAJABAR.COM,--Peristiwa
Bandung Lautan Api (BLA) yang terjadi 75 tahun silam, menjadi momentum
untuk kembali mengingatkan semangat akan perjuangan, pengorbanan dan
kebersamaan warga Bandung dalam mempertahankan kemerdekaannya.
Pada
24 Maret 1946, merupakan sikap tegas dari warga Bandung yang menolak
kembali penjajahan. Mereka lebih baik membumihanguskan harta bendanya
daripada kembali dijajah sekutu.
Dalam
kondisi pandemi, semangat dan pengorbanan itulah yang kembali
dibutuhkan untuk menghadapi serangan tak kasatmata virus corona. Juga
bergotong royong untuk meraih kembali kemerdekaan dari pandemi Covid-19.
"Saya
berharap kita bisa mengambil pelajaran, kita bersama-sama memiliki
spirit antara pemerintah dengan masyarakat dan semua elemen kita bangun
Bandung, khususnya dalam menghadapi Covid-19," tuturnya usai peringatan
BLA di Plaza Balai kota Bandung, Rabu 24 Maret 2021.
Untuk
itu, Oded mengajak seluruh elemen masyarakat bersama-sama melawan
Covid-19. Salah satunya yaitu dengan semangat mengikuti vaksinasi demi
Bandung yang lebih baik.
"Artinya sekarang perangnya lawan pandemi, dan saya berharap warga Bandung memiliki semangat untuk divaksin," imbuhnya.
Pemerintah
Kota Bandung, menurutnya, terus berupaya dan berkoordinasi dengan
pemerintah pusat agar seluruh warga Kota Bandung bisa mendapatkan vaksin
Covid-19.
"Kita terus ikhtiar, koordinasi dengan pusat, dan kita mempersiapkan pelaksanaannya (vaksinasi)," terangnya.
Senada, Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengatakan, dulu warga memiliki semangat gotong royong mempertahankan kotanya.
Saat ini, sikap yang sama harus dimiliki untuk merebut kembali kebebasan, yaitu hidup normal dan bebas dari virus corona.
Salah
satu caranya, menurut Yana, yaitu dengan vaksinasi Covid-19 yang
bertujuan untuk membentuk kekebalan imun. Sebab semakin banyak orang
yang divaksin, maka kekebalan kelompok akan terbentuk.
"Karena
vaksinasi bukan untuk kepentingan diri sendiri tapi untuk kepentingan
orang banyak, semakin banyak yang divaksin akan membentuk kekebalan
kelompok," terangnya.
Tetapi di samping itu, protokol kesehatan (prokes) harus tetap dijaga dan mungkin akan menjadi sebuah kebiasaan baru.
"Karena pandemi ini belum tahu sampai kapan. Jadi kita harus beradaptasi," tegasnya.
"Bahwa mari bung rebut kembali, artinya saat ini mari rebut kembali kemerdekaan kita dari pandemi Covid-19," tutup Yana.(Rie/Red)