Caption : Kepala Bidang Pembinaan Pemuda Dispora Kota
Bandung, Dadang Setiawan bersama LVRI saat menjadi narasumber Bandung Menjawab di
Balai Kota Bandung.
BANDUNG.LENTERAJABAR.COM,--Jelang
peringatan peristiwa Bandung Lautan Api, Pemerintah Kota (Pemkot)
Bandung akan kembali menggelar upacara di plaza Balai Kota Bandung, 24
Maret 2021 mendatang. Peringatan bakal digelar dengan menerapkan
protokol kesehatan secara ketat.
Upacara kali ini merupakan pertama kalinya diselenggarakan di saat masa pandemi Covid-19, setelah tahun lalu tidak dilaksanakan.
Hal
tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Pembinaan Pemuda Dispora Kota
Bandung, Dadang Setiawan saat menjadi narasumber Bandung Menjawab di
Balai Kota Bandung, Kamis 18 Maret 2021.
“Tahun lalu kita masih belum berani melaksanakan upacara karena ‘keueung’ dan belum jelas aturan pelaksanaannya,” ungkap Dadang.
Mengingat
pandemi Covid-19 belum berakhir, pihaknya akan membatasi jumlah peserta
sekitar 100 orang yang hadir pada kegiatan tersebut.
Sebanyak 100 peserta itu terdiri dari TNI, POLRI, perwakilan LVRI, ASN, petugas upacara dan beberapa tamu undangan.
“TNI
20 orang, ASN 5 orang, petugas upacara 15 orang, korps musik 15 orang
kemudian ditambah tamu undangan Kurang lebih 100 orang yang terlibat,”
rincinya.
Selain upacara,
Pemkot Bandung juga akan melakukan serangkaian acara peringatan Bandung
Lautan Api antara lain ziarah ke taman makan pahlawan, melakukan
bersih-bersih di tempat bersejarah, dan mengedukasi melalui pembelajaran
jarak jauh pemutaran film bandung lautan api bagi peserta didik.
“Pemutaran
film ini bekerja sama dengan Disdik untuk mengintruksikan ke Guru PPKN
khususnya yang memberikan pembelajaran jarak jauh dengan memutar film
bandung lautan api,” jelasnya.
Sementara
itu, Ketua DPC LVRI Kota Bandung Patmo mengatakan peringatan Bandung
Lautan Api bisa memperkuat empat pilar kebangsaan yaitu Pancasila, UUD
tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.
“Itu yang harus dipertahankan,” ujarnya.
Menurutnya, semangat yang dikobarkan oleh para pahlawan terdahulu perlu menjadi contoh bagi pemuda di masa kini.
Pasalnya,
perjuangan yang harus dihadapi pemuda bukan melawan penjajah tetapi
berjuang melawan Covid-19 yang telah menyerang selama 1 tahun ini.
“Jagalah protokol kesehatan yang telah disosialisasikan oleh Pemerintah, ikuti anjuran dari pemerintah,” ajaknya.
Senada
dengan Ketua DPC LVRI, Dewan Pertimbangan Organisasi, Djuhiya mengajak
para pemuda untuk menggelorakan kembali semangat yang diusung oleh para
pejuang bandung lautan api.
“Dulu
populasi Kota Bandung hanya ratusan ribu tetapi semangatnya sangat
tinggi. Untuk kondisi sekarang perlu ditingkatkan kembali semangatnya”
pungkasnya.(Rie/Red)