Caption : Wali
Kota Bandung, Oded M. Danial
BANDUNG.LENTERAJABAR.COM,--Wali
Kota Bandung, Oded M. Danial berharap, penerapan manajemen talenta
Aparatur Sipil Negara (ASN) berbasis sitem merit segera teraplikasikan
dengan baik di Kota Bandung. Sehingga tata kelola Sumber Daya Manusia
(SDM) di Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung semakin komprehensif dan
berintegritas.
Pernyataan
ini Oded sampaikan saat membuka Sosialisasi Kebijakan Penerapan
Manajemen Talenta ASN Berbasis Sistem Merit di lingkungan Pemerintah
Kota Bandung secara daring dari Pendopo Kota Bandung, Senin, 29 Maret
2021.
Oded menuturkan,
setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Dalam
ruang lingkup pekerjaan, Oded berharap, sitem merit mampu
mendokumentasikan rekam jejak kinerja ASN Pemkot Bandung secara lebih
objektif.
"Saya harap
bisa terus melakukan. Khususnya BKPP dan jajaran sebagai leading sektor
ini terus mengembangkannya. Sehingga pada akhirnya bisa mampu
menghadirkan SDM ASN Kota Bandung yang betul-betul berkualitas. Karena
prosesnya transparan dan akuntabel jauh dari sifat-sifat subjektif,"
ucap Oded.
Sebagai
pimpinan, Oded juga bisa menerawang lebih dalam terhadap kinerja para
ASN Pemkot Bandung. Karena dengan sistem merit ini memberikan data yang
semakin akurat dari lapangan.
"Dalam
Alquran ini setiap manusia memiliki potensinya masing-masing. Justru
yang jadi persoalan dari potensi ini baik ataupun buruk dapat terekam.
Jejak rekor ASN dari pejabat sampai strukturalnya jelas masuk laporannya
ke saya," tegasnya
Oded
juga menilai, dengan adanya manajemen talenta berbasis sitem merit ini
dipastikan lebih transparan. Sehingga tidak ada lagi yang disembunyikan.
Sehingga setiap kompetensi ataupun kapasitas dan rekam jejak kekurangan
ASN pun jelas terpetakan.
"Kita
sedang menuju ke arah yang lebih objektif dan terbuka. Kalau konsepnya
masih kucing-kucingan maka nanti akhirnya akan kucing-kucingan,"
ujarnya.
Meski begitu,
Oded menekankan hal yang paling penting adalah terciptanya kesadaran
dari setiap ASN untuk memberikan kinerja terbaiknya. Karena SDM unggulan
terbentuk secara kuat dari komitmen masing-masing pegawai untuk
memegang teguh integritas dalam bekerja.
"Terakhir
saya titip pesan sistem itu hanya alat, tapi kalau punya kesadaran
bersama untuk menghadirkan SDM yang berkulitas dan berintegritas ini,
sitem ini sudah tidak perlu," katanya.(Rie/Red)