Caption : Ketua
Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Oded M. Danial saat memimpin rapat terbatas secara daring dari Balai Kota Bandung.
BANDUNG,LENTERAJABAR.COM,--Ketua
Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Oded M. Danial
menyatakan setiap stakeholder harus fokus menyiapkan Pembelajaran Tatap
Muka (PTM). Utamanya, berkenaan dengan antisipasi sisi kesehatan yang
merupakan tanggung jawab bersama.
Oded
menuturkan, sekalipun imbauan pemerintah pusat baru dimulai pada Juli
2021 mendatang, namun sejak April ini akan mengakselerasi segala
persiapan PTM. Sebagai langkah awalnya, pada 7 April 2021 lalu telah
digelar diskusi secara virtual dengan para pemangku kepentinhan
pendidikan di Kota Bandung.
“Telah
terjadi kesepakatan, PTM ini dapat dilaksanakan dengan beberapa
stakeholder pendidikan. Ada perwakilan Komisi D DPRD, pengurus PGRI,
AKSI, FAGI, dan lain lain. Hadir juga ada prwakilan orang tua siswa,”
ucap Oded usai rapat terbatas secara daring dari Balai Kota Bandung,
Jumat, 9 April 2021.
Lebih
lanjut, Oded menginstruksikan kepada Satgas Penanganan Covid-19 Kota
Bandung untuk mengakselerasi vaksinasi guna menunjang PTM. Yakni dengan
memprioritaskan penyuntikan vaksin bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan
(PTK).
Kendati wewenang
Dinas Pendidikan Kota Bandung hanya setingkat SD dan SMP, namun Oded
meminta agar semua PTK yang ada di Kota Bandung bisa diakomodir. Tanpa
terkecuali yang berasal dari kedinasan Kementerian Agama.
Saat
ini, di Kota Bandung tercatat sekitar 2.200 PTK yang sudah menjalani
penyuntikan vaksin. Total target sasaran untuk PTK di seluruh jenjang di
Kota Bandung yakni sebanyak 35.904 orang.
“Sasaran
vaksin PTK ini pada jenjang SD, SMP, SMA, RA, MI, MTS, MA atau MAK yang
berlokasi di Kota Bandung. Sumber data Dinas Pendidikan memiliki
sasaran sebesar 33.886, dan data dari Kementerian Agama sebanyak 2.018,”
ungkapnya.
Guna
mengakselerasi vaksinasi bagi PTK ini, Oded sudah merancang agar
penyuntikan didesentralisasikan ke tiap kecamatan. Nantinya, per
kecamatan ikut mengoordinasikan vaksinasi bagi sekitar 500 PTK.
“Target
vaksinasi akan diupayakan selesai pada Mei. Vaksinasi PTK ini secara
serentak akan dilaksanakan di 30 kecamatan,” ungkapnya.
Di
samping persiapan yang matang, lanjut Oded, kriteria pelaksanaan PTM di
Kota Bandung akan diseleksi secara ketat. Utamanya terkait kesiapan
sarana dan prasana penunjang protokol kesehatan.
Apabila
sudah menyiapkan daftar periksa, pihak sekolah harus mengajukan kepada
Satgas Penanganan Covid-19 untuk selanjutnya mengawasi, simulasi dan
evaluasi. Apabila hasilnya memenuhi standar kelayakan, maka pelaksanaan
PTM bisa dimulai setelah mengantongi rekomendasi dari Satgas.
“Kita
tetap butuh kesiapan. Jangan sampai ada klaster baru. Jadi tetap
tergantung kesiapan mereka (sekolah). Nanti Satgas akan berkeliling
melihat kesiapannya ke sekolah,” dia menjelaskan.
Oded
mengimbau, setiap satuan pendidikanmembuat Satgas Penanganan Covid-19
dan membatasi kegiatan hanya untuk pembelajaran di kelas saja. Sementara
kegiatan ekstrakulikuler dan kegiatan lainnya di luar pembelajaran
masih belum diperbolehkan.
Kantin
sekolah tetap ditutup untuk sementara waktu. Sehingga siswa diimbau
membawa bekal makanan dan minuman dari rumah. Para siswa juga diimbau
membawa peralatan sekolah dan keperluan ibadah dari rumah.
Oded
menegaskan, sekolah harus rutin mengecek suhu tubuh para siswa, dan
menanyakan kondisi kesehatannya guna memonitor adanya keluhan.
“Bila
ada gejala atau ada anggota keluarga bergejala tidak diperkenankan
masuk area sekolah. Sebelum pulang, pastikan semua anggota di sekolah
tidak ada keluhan,” ujarnya.
Oded
juga menyatakan bagi para orang tua siswa diberi keleluasaan untuk
memilih keikutsertaan anaknya pada PTM. Jika masih khawatir maka orang
tua dipersilahkan tetap mengikutsertakan anaknya melalui metode
Pembelajaran Jarak Jauh.
“Kita
akan berikan kewenangan kepada orang tua apakah PTM atau jarak jauh?
Kita berikan kesempatan kepada orang tua murid kalua ada yang belum
setuju persilahkan, tapi mereka ikut daring,” jelasnya.
Kendati semua orang tua setuju ikut PTM, namun pada pelaksanaannya akan dibagi penjadwalannya diatur secara bergiliran.
“Sistem
pembelajaran PTM terbatas ini akan dikombinasikan dengan pembelajaran
jarak jauh. Maksimum selama 3 jam dengan 2 mata pelajaran. Kapasitas
kelas juga antara 30-50 persen dengan jarak antar bangku sekitar 1,5
meter,” katanya.(Rie/Red)