Caption:Pimpinan dan anggota Komisi III saat kunker ke (P3D) Wilayah Kab. Bandung
Samsat Rancaekek
BANDUNG.LENTERAJABAR.COM,--Sumber pendapatan asli daerah
merupakan modal utama untuk mendukung program pembangunan daerah,dengan adanya
pemasukan untuk kas daerah tersebut pembangunan dapat berlangsung secara
terus-menerus dan berkesinambungan dengan tujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat baik.
Komisi III DPRD Provinsi Jawa Barat yang membidangi Keuangan yang mana salah satu garapannya terkait Pendapatan Asli Daerah (Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil BUMD dan Pengelolaan Kekayaan Daerah dan Harta lainnya yang dipisahkan, lain-lain PAD yang sah).
Anggota Komisi III DPRD Provinsi Jawa Barat Hj Sumiyati, SPd.I.M.I.Pol mengungkapkan Berkaitan dengan hal tersebut koleganya di Komisi III DPRD Provinsi Jawa Barat sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi)nya melakukan melakukan kunjungan kerja (kunker) untuk pengawasan dan evaluasi kinerja Tahun 2020 dan kinerja triwulan pertama di Tahun 2021 ke Pusat Pengelolaan Pendapatan Daerah (P3D) Wilayah Kab. Bandung Samsat Rancaekek, Senin (12/04/2021).
Lebih lanjut dikatakan politisi perempuan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini,pada pertemuan tersebut banyak masukan dari para pimpinan dan anggota Komisi III untuk memenuhi potensi dan pencapaian target – target dari P3D Samsat Rancaekek.Dengan merealisasikan perencanaan, pemetaan, serta target yang membanggakan pada triwulan pertama.
Menurut Bunda Sum sapaan akrab srikandi partai berlambang banteng moncong putih ini, untuk itu tentunya kita tetap berharap, pihak Bapenda Jabar terus melakukan inovasi sehingga target yang ditetapkan selalu tercapai syukur-syukur melabihi target yang ditetapkan,ungkap Bunda Sum sapaan akrab wakil rakyat daerah pemilihan (dapil) Jabar VIII meliputi Kota Bekasi dan Depok.
Ditambahkannya pada prinsipnya kita di DPRD Jabar akan terus mendorong dan mendukung Pemprov Jabar dalam program pencapaikan peningkatakan PAD. Selain itu juga tentunya kita berharap target PAD ditetapkan secara realistis, sehingga dapat tercapai, pungkas lulusan strata dua magister ilmu politik Universitas Padjadjaran (UNPAD) ini.(Rie/AdPar)