Caption : Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana dan Kepala Dispusip, A. Maryun saat menerima Kepala Humas, Penerbitan,
dan Kerja Sama, Dodi Pribadi.di Ruang Rapat Wakil Wali Kota, Balai Kota Bandung
BANDUNG.LENTERAJABAR.COM,--Masyarakat
berkembang dapat dilihat dari minat membaca atau literasinya.
Karenanya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus berupaya meningkatkan
literasi masyarakat.
Penegasan
itu disampaikan Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana saat menerima
kunjungan dari Kantor Perpustakaan Nasional RI dalam rangka Diskusi
Kerjasama Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat di Ruang Rapat Wakil
Wali Kota, Balai Kota Bandung, Kamis 1 April 2021.
Pada
kunjungan tersebut Yana bersama Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
(Dispusip) Kota Bandung, A. Maryun menerima Kepala Humas, Penerbitan,
dan Kerja Sama, Dodi Pribadi.
Pada
kesempatan tersebut Perpustakaan nasional RI menyampaikan adanya
bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk meningkatkan literasi di
Kota/Kabupaten dengan pengajuan untuk fasilitas gedung, pengadaan
koleksi buku, atau pun hal-hal yang dibutuhkan lainnya.
Yana
menyambut baik hal tersebut, karena ada peluang untuk proses
pembangunan gedung arsip yang direncanakan oleh Dispusip Kota Bandung
yang lokasinya di Gedebage. Ia pun mengintstruksikan Kepala Dispusip
untuk mengusulkannya.
"Jadi ini bisa dibuatkan permohonan, kita ikhtiar saja. Disetujui atau tidaknya itu bagian dari proses," katanya.
"Padahal
literasi termasuk meningkatkan minat literasi masyarakat itu dasar
masyarakat berkembang. Mudah mudahan ini pencerahan ada potensi bantuan
yang bisa dimanfaatkan," lanjutnya.
"Mudah-mudahan
indeks literasi masyarakat Kota Bandung targetnya bisa sesuai harapan
dengan berbagai upaya dan juga dorongan dari Perpustakaan Nasional,"
harapnya.
Yana juga berharap, bantuan bisa terkait dengan digitalisasi arsip.
"Karena arsip kita banyak. Itu penting buat kita. Sementara kertas, ada masanya kalau tidak dirawat dengan baik," lanjutnya.
Yana
mengharapkan, Gedung Arsip bisa terintegrasi dengan teknologi. Sehingga
bisa mengamankan dan memudahkan saat ingin mencari arsip.
"Mudah-mudahan
di tengah keterbatasan kami terutama saat pandemi Covid-19 yang
mmberikan dampak luar biasa, pertumbuhan ekonnomi di 2020 minus 2,29
persen dan PAD hilang diatas 1 triliun, jadi ini kurang menjadi
prioritas," katanya.
Sementara
itu, Kepala Humas, Penerbitan, dan Kerjasama, Dodi Pribadi mengaku
ingin menjadikan Kota Bandung sebagai percontohan bagi Kabupaten/Kota
lain di Indonesia.
"Karena
potensinya banyak dari sisi literasi. Ada taman bacaannya,
perpustakaan, seperti Taman Bacaan Hendra yang sudah berdiri sejak
lama," katanya.
Dodi
menyampaikan bantuan yang diberikan dari Perpustakaan Nasional RI kepada
beberapa Kota/Kabupaten lain di Indonesia terkait perpustakaan dan
literasi yang sudah dilakukan.
"Ada
bantuan pojok baca digital karena tidak semua Kabupaten/Kota tidak bisa
melakukan itu karena terbatas jaringan, bantuan perpustakaan keliling,
ada juga di Bromo ada bantuannya Kuda yang sudah nambah lagi kudanya,"
katanya
"Jadi itu bisa
fleksibel, agar tepat sasaran DAK ini. Selain itu bisa untuk kebutuhan
pengembangan di koleksi buku atau bangunan baru, atau inovasi yang
lainnya bisa juga," lanjutnya.
Sedangkan
Kepala Dispusip Kota Bandung, A. Maryun mengaku, saat ini, Dispusip pun
juga terus membudayakan literasi di masyarakat. Caranya, bekerja sama
bersama berbagai mitra. Bahkan dalam Perda diatur tentang gerakan
memasyarakatkan minat baca.
"Saat
ini lebih menguatkan indeks pembangunan literasi. Kita akan coba
menggali selama masa pandemi ini. Efektivitas dan efisiensi dari pustaka
dan kegiatan-kegiatan literasi di kita," katanya.
"Pokja
literasi Kota Bandung pun senantiasa melakukan kegiatan-kegiatan dengan
digital. Walau pun pandemi kegiatan melalui zoom meeting, e-learning,
dongeng semoga bisa meningkatkan literasi di Kota Bandung," lanjutnya.
Terkait
Taman Bacaan, Maryun mengungkapkan, terdapat 13 tempat yang masih
aktif. Itu pun setelah disurvei karena banyak yang tidak meneruskan.
Beberapa di antaranya bangkrut karena diharuskan menyewa tempat.
"Asalnya
lebih dari itu, tapi itu yang masih eksis. Mudah-mudahan ini bisa
mendorong masyarakat lainnya untuk berliterasi. Kita pun memfokuskan
untuk membina sejak dini, jadi pembelian kita buku anak-anak agar bisa
membiasakan membaca sejak kecil," katanya.
Maryun
berterima kasih dengan kedatangan perwakilan Perpustakaan Nasional RI
yang menyampaikan adanya dana bantuan. Ia akan segera menyusun
permohonan bantuan tersebut.
"Kami akan menyusun proposal apa saja yang diperlukan. Semoga usulan kita ada yang bisa disetujui," harapnya.(Rie/Red)