Caption : Wali
Kota Bandung, Oded M. Danial saat pelantikan Ikatan Cendekiawan
Muslim Indonesia (ICMI) Orda Kota Bandung, di Kantor ICMI Jawa Barat,
Jalan Cikutra.
BANDUNG.LEMTERAJABAR.COM,--Wali
Kota Bandung, Oded M. Danial mengajak para cendekiawan turut menangkal
isu radikalisme. Wawasan dan buah pemikiran para cendekiawan ini
dinilainya sangat penting dalam menyebarkan pemahaman.
Oded
menuturkan, isu radikalisme dimanfaatkan oleh para oknum yang
mengatasnamakan agama. Namun justru perilaku tersebut sebagai cerminan
pelaku radikalisme tidak paham agama Islam.
Secara
tegas Oded menyatakan, agama Islam menghadirkan kasih saying bagi
seluruh alam. Sehingga konsep saling menyayangi ditujukan untuk semesta
beserta isinya, tanpa memandang golongan tertentu.
“Islam
agama rahmatan lilalamin. Kalua ada yang radikal itu adalah oknum,
bukan Islamnya. Islam itu tidak pernah kenal dengan radikalisme apalagi
terorisme, logika yang mana yang bisa mengatakan bahwa islam itu
radikal? Itu tidak ada,” ucap Oded usai pelantikan Ikatan Cendekiawan
Muslim Indonesia (ICMI) Orda Kota Bandung, di Kantor ICMI Jawa Barat,
Jalan Cikutra, Senin, 5 April 2021.
Untuk
itu, sambung Oded, ICMI dapat mengambil peran untuk memberikan
pemahaman keislaman kepada masyarakat. Termasuk membuka wawasan bahwa
tindakan radikalisme dan terorime tidak dibenarkan dengan alasan apapun.
Apalagi menyoal sentimen agama.
“Sebagai
komponen umat Islam, mari kita buktikan Islam itu bukan radikal. Islam
itu lil alamin bukan hanya untuk manusia. Tanggung jawab kita untuk
membuktikan,” ujarnya.
Terlebih
Oded tidak memungkiri bahwa kemajuan teknologi informasi turut
dimanfaatkan oleh oknum guna menyebarkan paham radikalisme.
Sehingga
ia berharap, para cendekiawan lebih aktif untuk menyasar kanal ini
untuk menerbitkan berbagai pemikirannya untuk menangkal isu radikalisme
ini.
“Isu paham radikalisme ini darimanapun bisa datang. Tapi memang yang paling empuk itu dari internet,” tegasnya.
Lebih
lanjut Oded menyerukan kepada seluruh masyarakat Kota Bandung, baik
umat muslim ataupun dari umat beragama lainnya untuk tidak termakan isu
radikalisme.
Warga Kota
Bandung harus tetap berpegang teguh pada rasa nasionalisme yang tinggi
sebagai panutan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Imbauan
saya khususnya kepada warga umat Islam yang sering dituduh radikal, dan
seluruh warga Kota Bandung yang non muslim jaga nasionalisme kita, jaga
NKRI. Terutama pandai-pandai menyaring kebebasan teknologi informasi
ini,” ungkapnya
Menanggapi
hal ini, Ketua ICMI Orda Kota Bandung, Ahmad Syamsir mengaku akan
mendorong para anggotanya untuk lebih berperan aktif dalam memberikan
pemahaman terhadap bahaya radikalisme.
Tanpa terkecuali, di lingkungan pendidikan mengingat sebagian besar cendekiawan muslim juga merupakan kalangan akademisi.
“Para
cendekiawan ini harus bisa menginformasikan dan menyampaikan. Para
cendekiawan lebih banyak di perguruan tinggi, sudah paham memberikan
informasi kepada mahasiswanya sehingga mudah-mudahan radikalisme bisa
tertangani,” kata Ahmad.
Ahmad melanjutkan, isu radikalisme ini akan disikapi serius oleh ICMI Kota Bandung periode 2021-2026 yang baru saja dilantik.
Pihaknya
menyatakan siap berkolaborasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung,
termasuk dalam rangka menangkal penyebaran isu paham radikalisme.
“Artinya
di sini banyak stakeholder, termasuk di perguruan tingggi.
Diskusi-diskusi, tukar pikiran di antaranya tentang itu. Sehingga isu
radikalisme mudah-mudahan bisa teratasi,” katanya.(Rie/Red)