BANDUNG.LENTERAJABAR.COM,--Penanaman
nilai-nilai Pancasila penting untuk meningkatkan kepedulian masyarakat,
khususnya generasi milenial terhadap sesama. Sebab, pesatnya
perkembangan teknologi di era digital ini kerap membuat generasi
milenial kehilangan kepekaan terhadap lingkungan sekitar.
Sebagai
upaya meningkatkan kembali pemahaman nilai-nilai Pancasila pada
masyarakat khususnya generasi Milenial, Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik (Kesbangpol) gencar menyosialisasi dan mengedukasi wawasan
kebangsaan di setiap level kegiatan.
Kepala
Bidang Bina Ideologi Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa Kesbangpol
Kota Bandung, Aswin Sulaeman mengatakan, telah mengadakan kegiatan di 30
kecamatan, dan mendatangi komunitas-komunitas khususnya generasi
milenial.
"Kami
menyosialisasikan tentang ideologi dan hasilnya luar biasa. Contoh,
beberapa waktu lalu ada pengamen yang menodong, dan para pengamen di
Kota Bandung mereka mencari oknum tersebut. Ini artinya di Kota Bandung
masih tumbuh rasa kepedulian," tuturnya dalam Bandung Menjawab di Balai
Kota Bandung, Kamis 27 Mei 2021.
Menurutnya,
pemahaman nilai-nilai Pancasila begitu penting. Sebab, Pancasila
merupakan dasar filosofi bangsa Indonesia. Ketika mereka sudah memahami
dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari, maka kebersamaan
dan persatuan akan tetap terjaga.
"Di
Kesbangpol ada bela negara, kampung toleransi, dan lain-lain, itu semua
untuk mensosialisasikan dan meningkatkan pemahaman ideologi bangsa,"
ucapnya.
Di masa pandemi
ini, setiap individu diharapkan terus menanamkan nilai-nilai Pancasila.
Misalnya dengan membantu sesama terdampak Covid-19, maupun mengingatkan
untuk selalu menjaga protokol kesehatan.
Di
samping itu, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Bandung mengakui
adanya penurunan pemahaman nilai-nilai Pancasila khususnya di kalangan
generasi milenial.
Kepala
Bidang Pembinaan Kepemudaan Dispora Kota Bandung, Dadang Setiawan
mengungkapkan, guna memperbaiki hal tersebut pihaknya bersama Kesbangpol
terus berupaya meningkatkan pemahaman wawasan kebangsaan dan ideologi
kebangsaan, khususnya pancasila.
"Memang
kita akui pemahaman karakternya menurun 30 persen. Tapi kami ada
kegiatan bela negara, dan meningkatkan kapabilitas dan kompetensi pemuda
dalam meningkatkan karakternya ini diarahkan juga untuk bagaimana
mereka mencintai tanah airnya," sambungnya.
Sosialisasi
pancasila, sambung Dadang, dikemas melalui kegiatan-kegiatan yang dapat
diterima masyarakat agar tujuan bisa tercapai. Sehingga masyarakat bisa
mengimplementasikannya di dalam kehidupan sehari-hari.
"Kemudian
suri tauladan, ya kita harus memberikan contoh kepada generasi muda dan
mengingatkan bagaimana cara berperilaku yang baik menurut ideologi
Pancasila," tuturnya.
"Karena
ini sangat penting sebagai kekuatan negara kita bagaimana ideologi
tahan dari berbagai benturan, tantangan, ancaman dan sebagainya. Siapa
yang mempertahankan itu tentu rakyat kita, kekuatan pemahaman ideologi
ini harus dipahami dihayati oleh semua," tuturnya.(Rie/Red)