Caption : Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana didampingi Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung, Elly Wasliah saat meninjau Pasar Kosambi,
BANDUNG.LENTERAJABAR.COM,--Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung berhasil menimalisir pelanggaran protokol kesehatan (Prokes) yaitu banyaknya orang yang berkerumun hal ini dapat menjadi pemicu Covid-19 di pusat perbelanjaan, terutama pada akhir pekan lalu.
Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengatakan,"Pada akhir pekan lalu, tidak terjadi kerumunan pengunjung seperti yang terjadi di pekan sebelumnya,ungkapnya usai meninjau Pasar Kosambi, Senin 10 Mei 2021.
Lebih lanjut dikatakan Kang Yana sapaan akrab pria ini menerangkan,hal itu berkat Pemkot Bandung menurunkan sejumlah petugas ke pusat perbelanjaan, mal, dan ritel di Kota Bandung.
“Kita tugaskan dinas terkait untuk mengurai kerumunan. Alhamdulilah ibu Elly (Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian) meninjau ke toko-toko yang sebelumnya menimbulkan kerumunan,” jelasnya .
Yana mengatakan, tak hanya memantau, petugas juga memberikan edukasi dan sosialisasi tentang protokol kesehatan.
“Tidak ada yang disanksi. Begitu kita sampaikan berikan edukasi, para pengelola taat,” kata Yana.
Tetapi Yana mengaku memang masih mengkhawatirkan soal kerumunan.
“Kekhawatiran kalau lihat kerumunan, itu ada saja. Tapi Bismillah mudah-mudahan tidak ada,” tuturnya.
Menurut Yana, membludaknya pengunjung di pusat perbelanjaan, mal, dan ritel merupakan euforia masyarakat. Karena tahun lalu, warga dilarang untuk berbelanja.
“Mungkin euforia masyarakat saja. Saya tanya (pengunjung) tahun lalu tidak belanja. Mereka jawab ingin saja sehingga tahun ini belanja baju baru,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung, Elly Wasliah mengungkapkan, anggotanya memang lebih memfokuskan untuk mengawasi pusat perbelanjaan, mal. dan ritel yang yang sering dikujungi masyarakat.
Petugas datang untuk memastikan pusat perbelanjaan itu menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Sehingga para pengunjungnya pun mematuhi protokol kesetahan.
"Kemarin saya langsung terjun mengawasai untuk Yogya Kepatihan dan Kings. Kita atur sedemikian rupa dengan sistem buka tutup,” jelasnya.
"Kondisi tertib, masker dipakai, karena tidak boleh masuk jiga tidak menggunakan masker,” katanya.
“Jika di dalam sudah 50 persen, maka langsung ditutup pintu masuk, baik Kings maupun Yogya Kepatihan. Sehingga yang antre mau masuk itu kita halau supaya berpencar dulu. Alhamdulilah terurai, jadi antrean dalam kondisi tertib,” jelas Elly.(Rie/Red)